KELOMPOK 3 PERENCANAAN SARANA DAN PRASARANA
KATA PENGANTAR
Puji syukur yang dalam penyusun sampaikan kehadirat Allah SWT, karena
atas limpahan rahmat, karunia, dan hidayah-Nya sehingga penyusun dapat
menyelesaiakan makalah ini sesuai yang diharapkan.
Shalawat serta salam semoga selalu tercurahkan kepada Rasulallah SAW,
yang telah membawa kita dari jalan kegelapan menuju jalan yang terang
benderang.
Makalah ini kami susun untuk memenuhi tugas mata kuliah Sarana dan
Prasarana Olahraga Jurusan Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi. Pembuatan
makalah ini diperlukan supaya penulis dan pembaca dapat memahami dan mengkaji
tentang Peencanaan Sarana dan Prasarana Olahraga.
Dalam proses pendalaman materi ini, tentunya kami mendapatkan bimbingan,
arahan, koreksi, dan saran. Untuk itu rasa terima kasih yang dalam kami
sampaikan kepada:
Dosen
kami Dr.Benny Badaru, M.pd yang telah membimbing kami dalam mata kuliah
Sarana dan Prasarana Olahraga.
Rekan-Rekan mahasiswa yang telah memberikan masukan
Penyusun
sadar bahwa dirinya hanya manusia biasa yang pasti mempunyai kesalahan dan
kekurangan. Untuk itu penyusun mengharap kritik dan saran yang bersifat
membangun demi pengembangn makalah ini selanjutnya. Demikian makalah ini kami
buat semoga bermanfaat.
Makassar,26 februari 2019
Penyusun,
DAFTAR ISI
Kata Pengantar............................................................................................................
i
Daftar Isi....................................................................................................................
.ii
BAB I PENDAHULUAN.
..........................................................................................
A. Latar
Belakang ……......................................................................................
B.
Rumusan Masalah .........................................................................................
C.
Rumusan Masalah .........................................................................................
D.
Manfaat ........................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN..........................................................................................
A.
Hakikat Perencanaan Sarana dan Prasarana Pendidikan .................................
B.
Pengertian Perencanaan Sarana dan Prasarana pendidikan Penjas…………...
C.
Tujuan Perencanaan Sarana dan Prasarana Pendidikan.…………………......
D.
Manfaat Perencanaan Sarana dan Prasarana Pendidikan.……………………
E.
Karakteristik Perencanaan Sarana dan Prasarana Pendidikan….…………….
F.
Cara Perencanaan Sarana dan Prasarana Pendidikan Penjas yang Efektif.…..
G.
Persyaratan yang harus diperhatikan dalam Perencanaan Sarana dan
Prasarana pendidikan.…………………………………………………….....
H.
Prosedur Perencanaan Sarana dan Prasarana Pendidikan ….………………...
I.
Prosedur Perencanaan Sarana dan Prasarana Pendidikan …………………..
J.
master plan/side plan fisik sekolah………………………………………….
K.
Perencanaan, Pemeliharaan, dan Pengembangan...........................................
BAB III PENUTUP....................................................................................................
A.
Kesimpulan.....................................................................................................
B.
Saran
..............................................................................................................
DAFTAR
PUSTAKA .............................................................................................
..
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Pendidikan penjas
merupakan kegiatan yang baik dan bermanfaat bagi tubuh siswa-siswi.
Akan tetapi, untuk melakukan kegiatan
belajar olahraga atau pendidikan jasmani dan olahraga harus didukung dengan sarana dan prasarana
yang memadai, kecuali olahraga jogging/lari yang dapat dilakukan di jalan atau
tempat yang lapang yang kondisinya tidak membahayakan. Olahraga-olahraga yang
harus didukung dengan sarana dan
prasarana yang memadai adalah olahraga sepak bola, bola voli, bola basket,
renang, tolak peluru, lompat jauh, dll.
Dalam pengadaan sarana dan prasarana olahraga yang baik, harus memiliki
perencanaan yang baik pula. Perencanaan sangat diperlukan untuk pencapaian tujuan yang maksimal. Perencanaan
merupakan tindakan yang teratur dengan
didasari pemikiran yang cermat sebelum melakukan usaha pencapaian tujuan yang
telah ditentukan. Dalam merencanakan pengadaan sarana dan prasarana harus memperhatikan kualitas dan
kuantitas sarana dan prasarana yang ingin dibeli atau dibangun. Kualitas dan kuantitas
sarana dan prasarana yang diinginkan harus didukung juga dengan dana yang cukup
untuk membangunnya. Untuk menekan besarnya dana yang dikeluarkan untuk
pengadaan sarana, dapat juga didiskusikan untuk alat-alat yang harus dibeli dan
alat-alat yang dapat dikembangkan sendiri.
B.
Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah yang akan dibahas dalam
pembuatan makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Apakah yang
dimaksud dengan sarana dan prasarana ?
2. Apakah yang
dimaksud dengan perencanaan?
3. Apakah yang
dimaksud dengan perencanaan sarana dan prasarana pendidikan penjas?
4. Bagaimana cara
merencanakan sarana dan prasarana pendidikan penjas ?
C.
Tujuan
Adapun tujuan-tujuan yang ingin dicapai dalam
pembuatan makalah ini, yaitu sebagai berikut:
1.
Memenuhi tugas yang diberikan pada mata kuliah Sarana dan Prasarana Olahraga.
2. Sebagai salah satu bentuk pengetahuan tentang
Perencanaan Sarana dan Prasarana Pendidikan olahraga.
D.
Manfaat
Adapun manfaat dari pembuatan dari makalah ini
adalah sebagai berikut :
1.
Memberikan pengetahuan kepada mahasiswa bagaimana mengetahui sarana dan
prasarana pendidikan olahraga yang baik dengan merencanakan sebelumnya.
2.
Memberikan ilmu pengetahuan tentang perencanaan sarana dan prasarana pendidikan
olahraga bagi si pembaca.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Hakikat Perencanaan Sarana dan Prasarana Pendidikan
Perencanaan
berasal dari kata “plan” yang mempunyai arti rencana, rancangan, maksud maupun
niat. Planning berarti perencanaan.Sehingga dapat dikatakan bahwa perencanaan
adalah proses kegiatan. Rencana dapat dikatakan sebagai hasil
perencanaan.Perencanaan dapat didefenisikan sebagai keseluruhan proses
perkiraan dan penentuan secara matang hal-hal yang akan dikerjakan di masa yang
akan dating dalam rangka pencapaian tujuan telah di tentukan (sondang
P.siangin).
Menurut Roger A. Kauffman
seperti yang dikutip oleh Nanang Fatah,perencanaan adalah proses penentuan
tujuan atau sasaran yang hendak dicapai dan menetapkan jalan dan sumber-sumber
yang diperlukan untuk mencapai tujuan itu seefisien dan seefektif mungkin.
Perencanaan
adalah pola perbuatan menggambarkan dimuka hal-hal yang akan dikerjakan
kemudian.Dengan kata lain,Planning adalah memikirkan sekarang untuk tindakan
yang akan datang perencanaan yang dimaksud adalah merinci rencana
pembelian,pengadaan,rehabilitasi,distribusi,sewa atau pembuatan peralatan dan
perlengkapan yang sesuai dengan kebutuhan.Perencanaan sarana dan prasarana
pendidikan dapat didefenisikan sebagai keseluruhan proses perkiraan secara
matang rancangan pembelian,pengadaan,rehabilitasi,distribusi,
sewa atau pembuatan peralatan dan
perlengkapan yang sesuai dengan kebutuhan pendidikan.
Perencanaan kebutuhan
merupakan rincian fungsi perencanaan yang mempertimbangkan suatu faktor
kebutuhan yang harus dipenuhi.Dalam menentukan kebutuhan diperlukan beberapa
data dasar,diantaranya adalah distribusi dan komposisi,jenis,jumlah dan kondisi
(kualitas),sehingga berhasil guna,tepat guna,dan berdaya guna dan kebutuhan
dikaji lebih lanjut untuk disesuaian dengan besarnya pembiayaan dari dana yang
tersedia. Dalam meningkatkan mutu
pelayanan pendidikan yang meliputi tahapan-tahapan dalam manajemen
sarana dan prasarana maka perencanaan merupakan langkah awal.Perencanaan adalah
pemilihan dari sejumlah alternative tentang penepatan prosedur pencapaian
tujuan tersebut. Yang di maksud sumber meliputi sumber daya manusia,material
dan waktu. pendidikan Perencanaan pengadaan
sarana maupun prasaranadi lakukan dengan memperhitungkan keadaan
investaris pegawai yang ada, biaya. Dengan adanya perencanaan yang matang maka
akan mengurangi kegagalan dalam mengintlementasikan di lapangan dan mengindari
terjadinya kesalahan dan kegagalan yang tidak diinginkan.
Namun permasalahan yang sering dijumpai berkaitan dengan perencanaan
kebutuhan barang dan pembangunan gedung sekolah adalah kurang jelasnnya suatu
rencana, apalagi berkaitan dengan dengan sumber dana, kadang tidak
memperhitungkan dengan matang, misalnya tidak adanya prioritas pada kebutuhan,
atau bahkan tidak sesuai kebutuhan. Perencanaan yang kurang matang dapat
dilihat berdasarkan data yang dimiliki depdiknas (2004) 60% dari 170.000 gedung
SD yang ada di seluruh tanah air dinyatakan rusak parah. Kerusakan itu disebabkan
lantaran dibangun pada masa instruksi presiden sejak tahun 1984 karena usia
bangunannya sudah tua termakan zaman dan rehabilitasi yang di lakukan oleh
pemerintahan pusatdan daerah bersifat sementara sehingga setiap kali diperbaiki
beberapa tahun kemudian rusak lagi karena tidak seluruh ruang perbaiki. Peran
pemerintah untuk merehabilitasi bangunan yang rusak tidak sesuai dengan harapan
karena minimnya dana dari APBD dan APBN. Oleh karena itu diperlukan perencanaan
yang sistematis dan fleksibel, mendayagunakan segala sumber daya manusia dan
didukung dengan biaya serta tenaga yang profesional.
B.
Pengertian Perencanaan Sarana dan Prasarana pendidikan Penjas
Secara umum, Perencanaan merupakan
tindakan yang teratur dengan didasari pemikiran yang cermat sebelum melakukan
usaha untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan. Sedangkan perencanaan sarana
dan prasarana olahraga adalah tindakan yang teratur dengan didasari pemikiran
yang cermat sebelum membangun sarana dan prasarana olahraga.
Dalam meningkatkan mutu pelayanan
pendidikan yang meliputi tahapan-tahapan dalam manajemen sarana dan prasarana
maka perencanaan merupakan langkah awal.Perencanaan adalah pemilihan dari
sejumlah alternative tentang penepatan prosedur pencapaian tujuan tersebut.
Yang di maksud sumber meliputi sumber daya manusia,material dan waktu.
pendidikan Perencanaan pengadaan sarana
maupun prasaranadi lakukan dengan memperhitungkan keadaan investaris pegawai
yang ada, biaya. Dengan adanya perencanaan yang matang maka akan mengurangi
kegagalan dalam mengintlementasikan di lapangan dan mengindari terjadinya
kesalahan dan kegagalan yang tidak diinginkan.
Namun permasalahan yang sering
dijumpai berkaitan dengan perencanaan kebutuhan barang dan pembangunan gedung
sekolah adalah kurang jelasnnya suatu rencana, apalagi berkaitan dengan dengan
sumber dana, kadang tidak memperhitungkan dengan matang, misalnya tidak adanya
prioritas pada kebutuhan, atau bahkan tidak sesuai kebutuhan. Perencanaan yang
kurang matang dapat dilihat berdasarkan data yang dimiliki depdiknas (2004) 60%
dari 170.000 gedung SD yang ada di seluruh tanah air dinyatakan rusak parah.
Kerusakan itu disebabkan lantaran dibangun pada masa instruksi presiden sejak
tahun 1984 karena usia bangunannya sudah tua termakan zaman dan rehabilitasi
yang di lakukan oleh pemerintahan pusatdan daerah bersifat sementara sehingga
setiap kali diperbaiki beberapa tahun kemudian rusak lagi karena tidak seluruh
ruang perbaiki. Peran pemerintah untuk merehabilitasi bangunan yang rusak tidak
sesuai dengan harapan karena minimnya dana dari APBD dan APBN. Oleh karena itu
diperlukan perencanaan yang sistematis dan fleksibel, mendayagunakan segala
sumber daya manusia dan didukung dengan biaya serta tenaga yang profesional.
Sarana prasarana banyak diartikan
menurut beberapa sumber. Sarana adalah perlengkapan yang dapat
dipindah-pindahkan untuk mendukung fungsi kegiatan dan satuan pendidikan, yang
meliputi: peralatan, perabotan, media pendidikan dan buku ataupun media
internet. Sarana adalah segala sesuatu yang dipakai sebagai alat dalam mencapai
makana dan tujuan. Prasarana adalah segala sesuatu yang merupakan penunjang
utama terselenggaranya suatu proses menurtut Kamus Besar Bahasa Indonesia
(KBBI). Sarana prasarana adalah alat secara fisik untuk menyampaikan isi
pembelajaran (Sagne dan Brigs dalam Latuheru, 1988:13). Dari berbagai definisi
menurut para ahli dapat diartikan bahwa sarana prasarana adalah sumber daya
pendukung yang terdiri dari segala bentuk jenis bangunan ataupun lapangan
beserta dengan perlengkapannya dan memenuhi persyaratan untuk pelaksanaan
kegiatan. Sarana prasarana pendidikan jasmani
adalah suatu bentuk permanen, baik itu ruangan di luar maupun di dalam.
Contoh:, lapangan permainan, kolam renang, dsb. (Wirjasanto 1984:154).
Pengertian sarana prasarana tidak seperti yang di atas, namun ada beberapa
pengertian lain menurut sumber yang berbeda pula. Sarana prasarana olahraga
adalah semua sarana prasarana olahraga yang meliputi semua lapangan dan
bangunan olahraga beserta perkengkapannya untuk melaksanakan program kegiatan.
Sarana olahraga adalah sumber daya pendukung yang terdiri dari segala bentuk
dan jenis peralatan serta perlengkapan yang digunakan dalam kegiatan olahraga
siswa-siswi. Prasarana olahraga adalah sumber daya pendukung yang terdiri dari
tempat olahraga dalam bentuk bangunan di atasnya dan batas fisik yang statusnya
jelas dan memenuhi persyaratan yang ditetapkan untuk pelaksanaan program
kegiatan olahraga. Dari beberapa pengertian di atas dapat diartikan bahwa
sarana prasarana pendidikan penjas adalah semua sumber daya pendukung olahraga
yang meliputi semua lapangan dan bangunan olahraga beserta perkengkapannya
untuk melaksanakan program kegiatan olahraga.
C. Tujuan Perencanaan
Sarana dan Prasarana Pendidikan
Adalah demi menghindari
terjadinya kesalahan dan kegagalan yang tidak diinginkan dan untuk meningkatkan
efektifitas dan efesiensi dalam pelaksanaannya.Perencanaan pengadaan sarana dan
prasarana pendidikan dilakukan berdasarkan analisis kebutuhan dan penetuan
skala prioritas kegiatan untuk dilaksanakan yang disesuaikan dengan tersedianya
dana dan tingkat kepentingan.
D. Manfaat Perencanaan
Sarana dan Prasarana Pendidikan
Manfaat
perencanaaan yaitu dapat membantu dalam menetukan tujuan, meletakkan
dasar-dasar dan menetapkan langkah-langkah,menghilangkan ketidak pastian,dapat
dijadikan sebagai suatu pedoman atau dasar untuk melakukan
pengawasan,pengendalian dan bahkan juga penilaian agar nantinya kegiatan
berjalan dengan efektif dan efisien.
E. Karakteristik
Perencanaan Sarana dan Prasarana Pendidikan
Suatu
rencana yang baik selalu menuju sasaran damn tujuan yang telah ditetapkan
sebelumnya,dilandaskan atas perhtitungan dan selalu mengandung
kegiatan/tindakan/usaha.Sarana perencanaan adalah target yang sangat berguna
bagi manajemen dalam rangka kerjasama untuk mencapai tujuan yang telah
ditetapkan sebelumnya.
F. Cara Perencanaan
Sarana dan Prasarana Pendidikan Penjas yang Efektif
Kegiatan olahraga memerlukan ruang untuk bergerak. Kebutuhan ruang untuk bergerak itu ditentukan dengan
standar ruang perorangan. Sarana prasarana olahraga paling sedikit atau minimal
disesuaikan dengan kondisi masyarakat yang berolahraga itu sendiri. Sehingga
kunci dan tujuan sarana prasarana adalah memberikan fasilitas berolahraga yang
diharapkan dengan adanya sarana prasarana penunjang, sehingga kegiatan olahraga
berjalan dengan baik. Dengan begitu masyarakat dapat menikmati olahraga dengan
baik dan optimal. Dan Perencanaan yang efektif di dalam penyusunannya harus
dilakukan melalui suatu rangkaian pertanyaan yang perlu dijawab engan
memuaskan. Perencanaan sarana dan prasarana olahraga dapat dilakukan dengan
cara 5W dan 1H, yaitu:
(WHAT) Kegiatan-kegiatan
apa yang harus dilakukan dalam rangka pencapaian tujuan yang telah ditetapkan?
(WHERE) Dimana
kegiatan hendak dilakukan?
Pertanyaan
ini mencakup tata ruang yang disusun,tempat yang akan digunakan,tempat
pertumpuan alat-alat serta perlengkapan lainnya.
(WHEN) Bilamana kegiatan tersebut hendak dilaksanakan?Hal
ini berarti harus tergambar system prioritas yang akan digunakan,penjadwalan
waktu,target,fase-fase tertentu yang akan dicapai serta hal-hal lain yang
berhubungan faktor waktu.Rencana kebutuhan dibuat untuk jangka waktu
pendek,menengah dan panjang.
Perencanaan jangka pendek, yaitu
sebuah perencanaan yang dipersiapkan dengan tergesa-gesa dan mendadak kerena
pentingnya dan waktu yang tersedia sengat sempit padahal kebutuhan sengat
mendesak dan tiba-tiba.(biasanya waktunya kurang dari satu tahun).
Perencanaan
jangka menengah, yaitu sebuah perencanaan yang dalam pelaksanaannya
membutuhkan waktu”pemasangan”(umumnya waktunya kurang lebih 5 tahun).
Perencanaan
jangka panjang,yaitu yang membutuhkan waktu agak
lama dalam pelaksanaanya(biasanya kurang lebih 10 tahun).
(HOW) Bagaimana cara melaksanakan kegiatan kearah
tercapainya tujuan?
Yang di
cakup oleh pertanyaan ini menyangkut system kerja,standar yang harus
dipenuhi,cara pembuatan dan penyimpaian laporan,cara menyimpan dan mengolah
dokumen-dokumen yang timbul sebagai akibat pelaksanaan.
(WHO) Pertanyaan siapa(?)berarti diketemukannya jawaban
tentang personalia,tentang pembagian tugas,wewenang dan tanggung jawab.Harus
terjawab pula pertanyaan yang menyangkut hubungan birarki antara orang-orang
serta syarat-syarat yang harus dipenuhi,baik oleh golongan pimpinan dalam
berbagai tingkat maupun bagi para pelaksana.Juga perlu ditegaskan kebijaksanaan
yang ditempuh dalam pengadaan tenaga,penempatannya,pembiayaannya,pengupahan dan
penggajiannya,pemberhentiannya,pemecatannya,dan
pemensiunnya.
(WHY) Secara filosofis,pertanyaan yang terpenting
diantara rangkaian pertnyaan ini ialah pertanyaan”Mengapa”karena pertanyaan ini
ditujukan kepada kelima pertanyaan yang mendahuluinya.
Dalam
menyusun perencanaan hendaknya diperhatikan juga perencanaan biaya dan pegawai
yang ada disamping kekhususan tugas yang ada.
G. Persyaratan yang harus
diperhatikan dalam Perencanaan Sarana dan Prasarana pendidikan.
1.
Perencanaan pengadaan barang harus dipandang sebagai bagian integral dari usaha
peningkatan kualitas proses belajar mengajar.
2.
Perencanaan harus jelas.Kerjelasan suatu rencana dapat dilihat pada:
a. Tujuan
dan sasaran atau target yang harus dicapai.Peyusunan perkiraan biaya/ harga
keperluan pengadaan.
b.Jenis
dan bentuk tindakan/kegiatan yang akan dilaksanakan.
c.
Petugas pelaksanaan,missal:guru,karyawan.
d.
Bahan dan peralatan yang dibutuhkan.
e. Kapan
dan dimana kegiatan dilaksanakan.
f. Bahwa
suatu perencanaan yang baik harus realistis yaitu dapat dilaksanakan dengan
jelas, terprogram, sistematis, sederhana, fleksibel, dan dapat dilaksanakan.
3.
Rencana harus sistematis dan terpadu.
4.
Rencana harus menunjukkan unsure-unsur insane yang baik ataupun non insane
sebagai komponen-komponen yang berhubungan satu sama lainnya bekerja sama
menuju tercapainya tujuan, target, kesesuaian yang harus di tetapkan
sebelumnya.
e. Memiliki struktur berdasaarkan
analisis.
f. Berdasaarkan stas kesepakatan
dan keputusan persama pihak perencana
g. Fleksibel dan dapat
menyesuaikan dengan keadaan, perubahan, situasi dan kondisi yang tidak di
sangka-sangka.
h. Dapat melaksanakan dan
berkelanjutan.
i. Menunjukan skala proritas
j. Mengadakan sarana pendidikan
yang disesuaiakn dengan plafon anggaran.
k. Mengacu dan berpedoman pada
kebutyhan dan tujuan yang logis.
l. Dapat di dasarkan pada jangka
pendek ( 1tahun). Jangkah menenga(4-5 tahun),jangka panjang(10-15 tahun).
H.
Prosedur Perencanaan Sarana dan Prasarana Pendidikan
Terdapat beberapa beberapa prosedur dalam perencanaan sarana dan
prasarana pendidikan. Untuk perencanaan
sarana prasarana dan prasarana di sekolah dilakukan melalui tahap sebagai
berikut;
(1)
menganalisis kebutuhan.
(2)
Mengiventarisasi sarana dan prasarana yang ada.
(3)
Mengadan seleksi.
(4)
Menyediakan dana,
(5)
Pemberian wewenang untuk melaksanakan tugas penyediaan sarana dan prasarana.
1.
Menganalisis kebutuhan sekolah.
1) Penyusunan rencana kebutuhan barang di
sekolah umunya didasarkan pada hal-hal sebagai berikut;
a)
Adanya kebutuhan sesuai dengan perkembangan skolah.
b)
Adanya barang-barang yang rusak,di hapuskan, hilang atau sebab lain yang dapat
di pertanggun jawabkan sehingga memerlukan pergantian.
c)
Adanya kebutuhan barang yang di rasakan pada jatah perorangan jika terjadi
mutasi guru atau pegawai sehingga turut mempengaruhi kebutuhan barang.
d)
Adanya tingkat persediaan barang untuk setiap barang untuk setiap tahun
anggaran mendatang.
Contoh;
Perencanaan kebutuhan barang di
suatu sekolah Sekolah A dilaksanakan sebagai berikut;
Ø
Kepalah sekolah merencanakan kebutuhan barang untuk untuk subsidi atau bantuan
pembiayaan penyelanggaraan sekolah yang akan di terima pada tahun anggaran
mendatan.Misal ; akan mengusulkan buku dan alat peraga /peraktek. Dalam memilih
judul buku dan nama alat peraga atau
praktek yang dapat di usulkan untuk di beli. Kepalah sekolah harus menyesuaikan
dengan daftar buku atau alat praga praktik yang telah di sahkan penggunaanya
oleh Direktur Jendral Pendidikan Dasar dan Menengah Depertemen Pendidikan
Nasional
Ø
Dalam hal perencanaan kebutuhan barang yang tak dapat di penuhi melalui sumber
subsidi atau bantuaan. Kepalah sekolah bersangkutan menyusun suatu standar
kebutuhan barang yang di sampaikan kepada kepala dinas pendidikan
kabupaten/kota atau inpeksi kecematan atau pengawas TK/SD.
Ø
Bupati atau Walikota KDH Tingkat ll dalam hal ini diwakili oleh kepalah Dinas
Pendidikan Dati ll meneliti daftar kebutuhan barang tersebut serta Dinas
pendidikan memilih dan menetukan komponen mana yang akan di usulkan melalui
APBD Tingkat ll. Usulan tersebut di teruskan kepada Gubernur KDH Tingkat l
dalam hal ini di wakilih oleh kepala Dinas Pendidikan Dati I.
Ø
Berdasarkan usulan pengadaan barang dari Dinas Pendidikan Dati II Kepala Dinas
pendidikan Dati II Kepala Dinas Dati I merencanakan kebutuhan barang untuk
1(satu) tahun anggaran berdasarkan anggaran yang tersedia melalui APBD tingkat
I.
2) Jangka waktu perencanaan
Waktu yang tepat untuk melakukan
perencanaan, yaitu;
a)
Dalam situasi yang tidak mendadak.
b)
Ada uang dan cukup.
c)
Disesuaikan dengan kebutuhan.
3) Rencana kebutuhan dibuat sebagai berikut;
a)
Perencanaan jangka pendek, yaitu sebuah perencanaan yang di persiapkan dengan
tegesah-gesah dan mendadak karena
kepentingan dan waktu yang tersedia sangat sempit padahal kebutuhan sangat
mendesak dan tibah-tibah (biasanya waktunya kurang dari satu tahun).
b)
Perencanaan jangkah menengah, yaitu sebuah perencanaan yang dalam
pelaksanaannya membutuhkan waktu “pemasangan” (umumnya kurun waktuh kurang
lebih 5 tahun).
c)
Perencanaan jangkah panjang ,yaitu perencanaan yang membutuhkan waktu agak lama
dalam pelaksanaanya (biasanya kurang lebih 10 tahun)
1.
Inventarisasi barang
Setelah melakukan analisis kebutuhan
dilakukan pengurusan penyelanggaraan, pengaturan dan pencatatan barang-barang
milik sekolah kedalam suatu daftar inventaris secara teratur dan menurut
ketentuan yang berlaku.
2.
Mengadakan Seleksi
Dalam tahapan mengadakan seleksi,
perencanaan sarana dan prasarana meliputi;
1)
Menyusun Konsep Program
Prinsip dalam penyusunan program;
a)
Ada penanggung jawab untuk memimpin plaksanaan program;
b)
Ada kegiatan konkrit yang di lakukan;
c)
Ada sasaran (target)terukur yang ingin dicapai;
d)
Ada waktu yang selesai pasti;
e)
Ada lokasi angaran yang pasti untuk melaksanakan program;
Kelima prinsip di atas ini
merupakan kesatuan penyusunan program guna mencapai tujuan.
2)
Pendataan
a)
Pendataan barang, hal-hal yang perlu di prhatikan dalam pendataan barang.
(1)
Jenis barang
-
Terbuat dari kayu
-
Terbuat dari besi
-
Terbuat dari kertas
-
Barang-barang mewah
-
Barang-barang elektronik
(2)
Jumlah barang
Jumlah barang harus ditulis
Contoh :
-
Jumlah barang yang terbuat dari kayu berapa harganya
-
Jumlah barang yang terbuat dari besi berapa harganya
-
Jumlah barang yang hilang
(3) Kondisi barang
(kualitas)barang
Rusak
ringan, rusak berat atau barang yang layak pakai atau barang yang tidak layak
pakai.
3.
Pendanaan
pendanaan untuk pengadaan
memelihara,penghapusan,dll di bebankan dari APBN /APBDN,dan bantuan dari BP3
atau komite sekolah.Adapun perencanaan anggaran di laksanakan dalam jangka
pendek ,jangkah menengah dan jangkah panjang .Fungsi perencanaan
pengajaran untuk memutuskan rincian
menurut standard yang berlaku terhadap jumlah danah yang telah di tetapkan
sehingga dapat menghindari keborosan.
4.
Kewenangan
sejarah engan semangat otonomi dalam
perencanaan sarana dan prasarana pendidikan di lakukan oleh penyelenggarah
pendidikan beserta jajaranya.
I.
Perencanaan Pengadaan Barang Bergerak dan Barang Tidak Bergerak
a. Perencanaan pengadaan barang-barang
bergerak
1) Barang habis pakai
a) menyusun
dan menata perkiraan biaya/hanya keperluan,pengadaan barang, selama 1 bulan/semester/tahun.
b) menyusun
daftar perencanaan berdasarkan analisi
kebutuhan dari masing-masing satuan organisasi.
2) Barang tidak habis pakai
a) menyusun dan menata perkiraan biaya/hanya
keperluan,pengadaan barang, selama 1bulan/semester/tahun.
b) menyusun daftar perencanaan berdasarkan analisi
kebutuhan dari masing-masing satuan organisasi.
b. Perencanaan pengadaan prasarana/barang-barang
tidak bergerak
1) Tanah
a) menyusun
rencana pengadaan tanah berdasarkan analisah kebutuhan bangunan yang akan didirikan serta lokasi yang di
tententukan berdasarkan.
b) pemetaan sekolah
c) mengadakan
survey tentang adanya fasilitas sekolah seperti jalan, listrik, telpon,
transportasi dan sebagainya.
d) mengadakan survey
harga tanah.
e) menyusun
rencana anggaranya biaya bangunan.
2) Bangunan
a) menyusun rencana bangunan yang akan didirikan berdasaarkan analisis
kebutuhan secara lengkap dan teliti.
b) mengadakan surveiterhadap tanah dimana akan didirikan, hal luasnya,
kondisi, situasi, status, perisinan dan sebagainya
c) menyusun rencana rekontruksi
dan arsitektur banguan sesui pesanan.
d) penyusun rencana anggaran biaya sesuai dengan harga standar.
e) menyusun pertahapan rencana anggaran secara teknik dan memperhatikan
skala prioritas yang telah ditetapkan berdasarkan kebijakan pemerintah.
Permasalahan yang sering dihadapi dalam perencanaan barang :
a.
Tidak sesuai dengan anggaran yang ditetapkan dikarenakan adanya perubahan
tingkat perkembangan ekonomi
b.
Terbatasnya jumlah barang yang diperlukan
c.
Penggunaan pengelolaan yang tidak efisien
d.
Terjadinya pemborosan
e.
Pembelian barang yang berlebihan
f.
Kurangnya ketersediaan dana yang diperlukan
g.
Kurang menerapkan program prioritas sesuai dengan dana yang tersedia
h.
Penganggaran yang tidak rinci
J.
master plan/side plan fisik sekolah
Master
plan fisik sekolah berfungsi untuk mengendalikan perencanaan dan pembangun
fisik komplek sekolah.Mater plan sangat bermanfaat bagi pengadaan bangunan
sekolah yang pelaksanaannya yang dilakukan secara bertahap.Di dalam master plan
perlu disebutkan informasi mengenai jenis bangunan yang sudah ada dan
direncanakan pengembangannya. Di dalam master plan fisik sekolah hendaknya
dicantumkan informasi, antara lain :
a.
Pagar betis setapak
b.
Garis sepadan bangunan
c.
Pintu gerbang sekolah
d.
Papan nama sekolah
e.
Dena keseluruhan sekolah
f.
Selasar penghubung antar ruang dan bangunan
g.
Jalan setaapak, jalan dan parkir kendaraan di dalam komplek
h.
Lapangan olahraga dan lapangan olahraga
i.
Tiang bendera (untuk upacara sehari-hari)
j.
Pertamanan (termasuk kebun praktek)
k.
Sistem jaringan listrik
l.
Sistem jaringan air bersih
m. Sistem pembuangan air kotor/limbah
n.
Sistem jaringan air hujan
o.
Terletak di daerah pemukiman/perkampungan
p.
Adanya sumber daya manusia (siswa)
q.
Mudah dicapai ditinjau dari jarak dan kondisi pencapaian maupun transportasi
r.
Adanya jalan masuk dan jalan raya
s.
Memilih sumber air bersih
t.
Terjangkau jaringan listrik
u.
Bebas dari gangguan bencana alam (banjir,tanah longsor)
v.
Bebas dari gangguan keramaian
w. Bebas dari
gangguan bau.
Bangunan sekolah bukanlah hanya apa yang berwujud bangunan (gedung) saja
tetapi meliputi seluruh site (tapak) sekolah yang berwujud tanah beserta segala
bangunan dan fasilitas yang ada di atasnya yang digunakan secara langsung dalam
proses pembelajaran, maupun yang mendukung kelancaran terlaksananya proses
tersebut.
Adapun sebagai gambaran tipe sekolah menengah pertama (SMP) adalah
sebagai berikut :
a.
Pada zona/daerah peruntukan pendidikan sesuai peraturan rencana tata kota
daerah setempat
b.
Terletak di daerah pemukiman/perkampungan
c.
Adanya sumber daya manusia
d.
Mudah dicapai ditinjau dari jarak dan kondisi pencapain maupun transportasi
e.
Adanya jalan masuk dan jalan raya/sungai ke lokasi
f.
Memiliki sumber air bersih
g.
Terjangkau jaringan listrik
h.
Bebas dari gangguan bencana alam
i.
Bebas dari gangguan keramaian
j.
Bebas dari gangguan bau
Tapak sekolah
Luas tapak yang direncanakan hendaknya sesuai dengan luas lahan minimal
yang disyaratkan sesuai dengan tipe sekolah. Sehingga dapat prasarana dapat di
bangun, seperti gedung belajar gedung
olahraga dan lapangan.
Bentuk tapak
Diusahakan tidak menyulitkan dalam penataan bangunan sekolah,maka
disarankan berbentuk empat persegi
panjang atau mendekati. Didalam master
plan fisik sekolah harus diperhatikan antara lain:
a.
Pengelompokan/pendaerahan bangunan yang sesuai dengan fungsi dan
karakteristiknya
b.
Hubungan antar bangunan/ruang dan datar kelompok ruang
c.
Optimalisasi penggunaan lahan
d.
Factor keamanan dan keselamatan
e.
Factor pentahapan pembangunan
Bangunan Infra struktur
Insfrastruktur
adalah bangunan prasarana lingkungan sekolah tersebut untuk melengkapi gedung
sekolah agar lingkungan sekolah tersebut aman,nyaman,dan sehat.
a.
Jalan, gorong-gorong dan jembatan
b.
Jaringan listrik dan telepon
c.
Jaringan air bersih/plumbing
d.
Sumur gali
Ruang dan halaman belajar
Persyaratan
umum ruang belajar antara lain:
a.
Penempatan/tata letak setiap jenis ruang sesuai dengan fungsinya. Ruang
belajar/ruang teori pada zona/daerah tenang
b.
Orienntasi terhadap matahari.
Bangunan ruang belajar dibuat arah memanjang
timur-barat, untuk mencegah matahari langsung masuk ke dalam ruang (pada pagi
dan sore) serta lapangan saat olahraga tidap menghadap matahari dan
membelakangi matahari, sehingga para siswa-siswi nyaman berolahraga dan berada
di halaman sekolah.
c.
Pencayahaan
·
Pencayaan alam
·
Ruang mendapatkan pencahayaan cukup dari sinar matahari tanpa gangguan panas
dan silau
·
Luas lubang jendela lebih kurang 20% dari luas lantai
·
Pencahayaan buatan
·
Jika penyinaran alam berkurang, ruang harus mendapat pencahayaan yang cukup
dari sinar lampu yang tidak menyilaukan
d.
Penghawaan
Ruang mendapat udara cukup sehingga ruang tidak
panas dengan mengupayakan sirkulasi udara silang (croos ventilasi silang). Luas lubang ventilasi 6% sampai dengan 10%
dari ruas lantai Mungkin banyak para kepala sekolah yang tidak mempunyai
kesempatan untuk ikut serta dalam perencanaan bangunan sekolah.Sedangkan
sebagai administrator atau manajer, merekalah yang bertanggung jawab dan
sekolahnya, kepala sekolah mempunyai peranan tersendiri dalam panitia
perencanaan bangunan sekolah dan perlengkapannya.
K.
Perencanaan, Pemeliharaan, dan Pengembangan
Dalam menghadapi tugas ini disarankan menempuh
langkah-langkah sebagai berikut :
a.
Masalah dasar-dasar pengajaran dan penentuan jenis program pengajaran dan
perencanaan fasilitas bangunannya
b.
Membentuk panitia untuk mempelajari kebutuhan-kebutuhan khusus yang bertalian
dengan bangunan dan dipergunakan sebagai model atau contoh
c.
Mengatur kunjungan sekolah-sekolah yang dipergunakan sebagai model atau contoh
d.
Mempelajari gambar-gambar contoh bangunan sekolah dan perlengkapannya baik yang
diproyeksikan maupun gambar biasa
Ada
beberapa aspek yang berkaitan dengan perencanaan dan pemeliharaan bangunan
sekolah dan perlengkapan:
a.
Perluasan bangunan yang sudah ada
Pada bangunan sekolah yang sudah ada sering kali diperlukan
tambahan bangunan seperti ruang kelas baru dan perlengkapan. Dalam masa
kerjanya kepala sekolah tentu pernah menghadapi masalah seperti diatas, apabila
tuntutan-tuntutan yang berasal dari perkembangan pendidikan semakin cepat dan
mendesak baik yang bertalian dengan kualitas maupun kuantitas. Keadaan pekerja
akan menentukan lamanya waktu dan besarnya tenaga yang dibutuhkan untuk
mempelajari kebutuhan-kebutuhan dan mengidentifikasinya dengan tepat.
Sudah tentu guru-guru dan para orangtua murid diikutsertakan
dalam melakukan perencanaan mengenai penambahan-penambahan dan perombakan
bangunan atau ruang kelas baru yang sudah ada atau merencanakan bangunan baru
dan saran-saran yang mereka kemukakan ditampung
dan dipertimbangkan. Segala bahan penting yang diperlukan harus
dikumpulkan supaya dapat menyampaikan rekomendasi yang tepat dan masuk akal
baik kepada pemerintah maupun kepada mayarakat. Langkah-langkah yang disarankan
terdahulu dapat juga ditempuh jika penambahan bangunan itu agak besar penambahan
yang ruang kelas baru umumnya didasakan pada alasan daya tampung yang
kurang,sedangkan lahan kosong siap dibangun
b.
Rencana rehabilitasi
Dengan melakukan survey terhadap bangunan dan
perlengkapan yang sudah ada dan mencatat secara terperinci perbaikan-perbaikan
yang diperlukan, kepala sekolah dengan stafnya dapat mengusulkan
perbaikan-perbaikan untuk kepentingan efektivitas pelaksanaan program sekolah.
Perbaikan-perbaikan ini diantaranya mencakup
mengecat dan melabur, mengganti bahan-bahan atau bagian-bagian yang sudah using
atau lapuk, menyempurnakan akustik ruangan belajar, menambah tempat ruang buang
air, memperbaiki fasilitas mencuci tangan dan kaki dan pekerjaan-pekerjaan
perbaikan lainnya yang bertalian dengan pelaksanaan inovsi.
c.
Perencanaan tempat penyimpangan alat-alat
Dari segi pendidikan soal penyimpangan alat-alat
kurang mendapat perhatian, baik dalam litelature tentang kontruksi bangunan
sekolah maupun dalam rencana struktur bangunannya. Alat-alat langsung dipergunakan dalam pelajaran memerlukan
fasilitas penyimpangan yang memadai dan praktis sehingga apabila sewaktu-waktu
diperlukan dapat segera disediakan serta keamanannya cukup terpelihara.
Alangkah baiknya jika tempat penyimpangan alat-alat ini direncanakan sebelum
bangunan didirikan sehingga faktor estitikanya pun mendapat perhatian juga.
d.
Mengatur dan memelihara ruang belajar
Sebagian besar waktu yang digunakan murid dan guru
selama disekolah dipergunakan di ruang belajar. Guru seringkali memberikan
pengawasan langsung terhadap pengaturan, dan pemeliharaan ruang belajar, namun
mereka memerlukan bantuan dan dukungan dari kepala sekolah dan penjaga
kebersihan agar ruang belajar senantiasa siap dipergunakan dan memperlancar
proses belajar mengajar.
Kepala sekolah hendaknya melakukan observasi secara teratur dan kontinyu
terhadap kondisi cahaya ruang belajar ini, dan segera mengadakan perbaikan
bilamana terdapat kekurangan-kekurangan.di samping itu ruang belajar harus
selalu diperbarui catnya, dan dianjurkan tiap tiga sampai lima tahun sekali.
Seperti telah disinggung warna-warna yang dipergunakan di ruang belajar adalah
warna yang memberikan pengaruh psikologis positif dalam proses belajar mengajar
kepada guru-guru dan murid. Gunakanlah warna-warna yang mengembangkitkan
semangat semangat belajar dan bekerja.Namun berpengaruh menenangkan dan memupuk
perasaan estetika.
L.
Tanggung jawab pemerintah, sekolah dan
masyarakat dalam perencanaan sarana dan prasarana pendidikan
Pemerintah bertanggung jawab
terhadap penyelenggaraan pendidikan nasional oleh karena itu pemerintah
hendaknya memerhatikan kondisi sekolah terutama di daerah yang kondisinya rusak
dan perlu diperbaiki dengan perencanaan yang matang.Pemerintah mempunyai
tanggung jawab dan peran dalam menyusun perencanaan anggaran pendapatan belanja
daerah (APBD) serta anggaran pendapatan belanja Negara (APBN) oleh karena itu
anggaran pendidikan hendaknya disesuaikan dengan kebutuhan pembangunan dengan
memerhatikan aspek utama yaitu pendidikan.
Sekolah merupakan suatu
organisasi.Dalam hal ini kepala sekolah hendaknya serba bisa, karena bukan saja
harus memiliki pengeahuan yang memadai mengenai bangunan sekolah, melainkan
juga banyak pengetahuaannya tentang perabot dan perlengkapan. Seperti telah
disinggung bahwa tanggung jawab kepala sekolah
dan kaitannya dengan perencanaan sarana dan prasarana di sekolah
bersama-sama staf menyusun daftar kebutuhan sekolah, kemudian mempersiapkan
perkiraan tahunan untuk diusahakan penyediaannya sesuai dengan kebutuhan. Menyimpan
dan memelihara serta mendistribusikan kepada guru-guru yang bersangkutan, dan
menginventarisasi alat/sarana tersebut pada akhir tahun pelajaran.
Sebagai pelaksanaan tugas
pendidikan, guru mempunyai andil dalam manajemen saran dan prasarana pendidikan.Dalam
hal ini, guru lebih banyak berhubungan dengan sarana pengajaran yaitu alat
peraga, alat pelajaran, dan media pengajaran lainnya.Peranan guru tidak hanya
dalam perencanaan pendidikan tetapi dimulai dari perencanaan, pemanfaatan,
pemelihara, serta pengawasan penggunaan sarana dan prasarana. Keterlibatan guru
dalam perencanaan karena semua barang yang dipergunakan dalam proses belajar
mengajar disesuaikan dengan rancangan kegiatan belajar mengajar.
#
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dalam
melakukan Perencanaan sarana dan prasarana pendidikan seorang kepala sekolah
mempunyai saranan yang strategis dilakukan dengan berbagai prosedur atau
tahapan. Rincian fungsi perencanaan mempertimbangkan suatu factor kebutuhan
yang harus dipenuhi. Sehingga guru dapat memanfaatkan segala sarana yang ada di
sekolah seoptimal mungkin dan dapat bertanggung jawab penuh terhadap
keselamatan pemakaian sarana dan prasarana pengajaran yang ada, dan prasarana
dikelas di mana dia mengajar. Sarana olahraga adalah sumber daya pendukung yang terdiri dari segala bentuk dan jenis
peralatan serta perlengkapan yang digunakan dalam kegiatan olahraga.
Sedangkan prasarana olahraga adalah
sumber daya pendukung yang terdiri dari semua lapangan dan bangunan olahraga.
Jadi, sarana prasarana olahraga adalah semua sumber daya pendukung olahraga yang meliputi semua
lapangan dan bangunan olahraga beserta perlengkapannya untuk melaksanakan
program kegiatan olahraga. Perencanaan
merupakan tindakan yang teratur dengan didasari pemikiran yang cermat
sebelum melakukan usaha untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan. Sedangkan
perencanaan sarana dan prasarana olahraga adalah tindakan yang teratur dengan
didasari pemikiran yang cermat sebelum membangun sarana dan prasarana olahraga.
Perencanaan sarana dan prasarana olahraga dapat dilakukan dengan cara 5W dan
1H. Berikut ini adalah beberapa hal yang perlu diketahui dalam merencanakan dan
menentukan kebutuhan sarana prasarana olahraga:
a) Pengisian kebutuhan sarana prasarana sesuai dengan
perkembangan olahraga.
b) Adanya sarana prasarana olahraga yang rusak,
hilang atau bencana yang dapat dipertanggung jawabkan.
c) Adanya penyediaan sarana prasarana olahraga yang
didasarkan pada jatah.
d) Adanya persediaan sarana prasarana olahraga pada
tahun mendatang.
B. Saran
Mengadakan sarana dan prasarana
membutuhkan dana yang tidak sedikit. Tetapi, besarnya dana tersebut dapat
ditekan dengan cara memprioritaskan sarana dan prasarana yang terpenting dahulu
untuk dipenuhi. Selain itu, dapat juga mengembangkan dari benda-benda yang
sekiranya berharga murah yang dapat menggantikan fungsi dari alat-alat olahraga
yang harganya lebih tinggi
DAFTAR
PUSTAKA
Sri Ambar Arum,Wahyu.2007. manajemen sarana dan prasarana pendidikan.
Jakarta selatan : cv. MULTI KARYA MULIA
Https://goog.gl/images/kvnybg.
Komentar
Posting Komentar