PENCAK SILAT


Tugas Makalah

TEKNIK DASAR DAN KOMPONEN KONDISI FISIK PENCAK SILAT



OLEH:

                                                IKRAM ABI RAFDI : 1631041025
PJKR. D







PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI
FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
T.A 2017-2018



KATA PENGANTAR

            Rasa syukur yang sangat mendalam penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat yang diberikannya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik. Salam dan salawat semoga selalu tercurah kepada Rasulullah Muhammad SAW, keluarga, serta para sahabatnya.

            Makalah Pencak Silat yang Anda baca saat ini berjudul Teknik dasar dan Komponen Kondisi Fisik Pencak Silat. Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Saran dan kritik dari para pembacalah yang penulis harapkan demi perbaikan makalah ini kedepannya.

            Semoga makalah dapat memberikan informasi bagi masyarakat dan bermanfaat untuk pengembangan wawasan dan peningkatan ilmu pengetahuan tentang pencak silat bagi kita semua.

Makassar, Desember 2017


Penulis



DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................i
DAFTAR ISI...........................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1
A. Latar Belakang....................................................................................................1
B. Rumusan Masalah...............................................................................................1
C. Tujuan Penulisan ................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN.........................................................................................3
A. Teknik Dasar Pencak Silat..................................................................................3
B. Komponen Kondisi Fisik Pencak Silat.............................. .................................8
BAB III PENUTUP................................................................................................16
A. Kesimpulan........................................................................................................16
B. Saran..................................................................................................................16

DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................17

bab i
pendahuluan
a. latar belakang
Pencak silat adalah kata mejemuk. Pencak dan Silat mempunyai pengertian yang sama dan merupakan bagian dari kebudayaan masyarakat pribumi Asia Tenggara, yakni kelompok masyarakat etnis hyangmerupakan penduduk asli Negara-negara di kawasan Asia Tenggara. Kata Pencak biasa digunakan oleh masyarakat pulau Jawa, Madura, dan Bali, sedangkan Silat biasa digunakan oleh masyarakat di wilayah Indonesia lainnya maupun di Malaysia, Singapura, Brunei Darussalam serta di Thailand (bagian Selatan), bdan Filipina. Penggabungan kata pencak dan silat menjadi kata majemuk untuk pertama kalinya dilakukan pada waktu dibentuk suatu organisasi persatuan dan perguruan Pencak dan perguruan Silatdi Indonesia yang diberi nama Ikatan Pencak Silat Indonesia, disingkat IPSI pada tahun 1948 di Surakarta.
Sejak saat itu, pencak silat menjadi istilah resmi di Indonesia. perguruan-perguruan yang mengajarkan Pencak dan Silat asal Indonesia di berbagai Negara kemudian juga menggunakan istilah Pencak Silat. Di dunia internasional Pencak Silat menjadi istilah resmi sjak dibentuknya Organisasi Federatif Internasional yang diberi nama Persekutuan Pencak Silat Antarbangsa, disingkat PERSILAT, di Jakarta pada tahun 1980. Walaupun demikian, karena kebiasaan kata Pencak dan Silat masih digunakan secara terpisah. Dalam makalah ini akan diuraikan secara singkat beberapa hal sekitar Pencak Silat yang meliputi Teknik Dasar Pencak Silat, dan Komponen Fisik pada Pencak Silat dan cara Melatihnya.

B. RUMUSAN MASALAH
1.      Bagaimana gerakan teknik dasar pencak silat?
2.      Bagaimana fungsi komponen kondisi fisik pada pencak silat?



C. TUJUAN PENULISAN
1.      Memberikan wawasan yang lebih luas tentang pencak silat untuk penulis dan pembaca.
2.      Dapat menjadikan makalah ini sebagai referensi dalam pembelajaran tentang materi pencak silat.
3.      Untuk mengetahui gerakan dasar pencak silat.
4.      Untuk mengetahui komponen kondisi fisik yang digunakan saat olahraga pencak silat.




bab ii
pembahasan

A. TEKNIK DASAR PENCAK SILAT
            Secara umum, ada 9 aspek teknik dasar pencak silat yang harus dipahami oleh siapapun yang hendak menekuni seni beladiri ini. Aspek-aspek tersebut antara lain:
1. Kuda - Kuda Dalam Pencak Silat          
            Teknik dasar pencak silat yang wajib dikuasai yang pertama ialah kuda-kuda. Mengapa demikian?  Karena kuda - kuda merupakan sebuah sikap menapakkan kaki yang berfungsi untuk persiapan menyerang lawan sekaligus mempertahahankan posisi agar tidak mudah dijatuhkan ketika berada dalam posisi bertahan.
Di dalam pencak silat ada 6 jenis sikap kuda-kuda yang harus kita tahu, antara lain:
·         Kuda - kuda Tengah, kuda-kuda ini dilakukan dengan membuka dan menekuk kedua lutut dengan tumpuan berat bedan berada di tengah.
·         Kuda - kuda Depan, dibentuk dengan posisi kaki bagian depan ditekuk dengan telapak kaki lurus mengarah ke depan dan kaki yang belakang lurus, kuda-kuda ini menumpukan berat badan di kaki depan.
  • Kuda - kuda Belakang, ada dua versi untuk kuda-kuda jenis ini, yang pertama yakni posisi sama dengan kuda-kuda depan hanya saja kaki yang ditekuk dan tumpuan dipindah ke kaki belakang.
  • Jenis yang kedua adalah menaruh berat badan pada kaki belakang dengan tumit tumpuan tegak dengan panggul, badan cenderung condong ke depan dan kaki depan jinjit dengan menapakkan tumit atau ujung kaki.
  • Kuda - kuda Samping, sama halnya dengan kuda-kuda depan, kuda-kuda ini dilakukan dengan menekuk satu kaki dan kaki yang lain lurus mengarah ke samping. Tumpuan berat badan diletakkan di kaki yang ditekuk dan bahu segaris atau sejajar dengan kaki.
  • Kuda - kuda Silang Depan, kuda-kuda silang depan dibentuk dengan menginjakkan satu kaki ke depan atau kebelakang kaki yang lain, berat badan ditumpukan pada satu kaki, kaki yang lain ringan sentuhan dengan ibu atau ujung jari kaki.
  • Kuda - kuda Silang Belakang, kuda-kuda silang belakang yakni kuda - kuda dengan salah satu kaki berada di belakang dengan keadaan menyilang dan kaki di tumpukan ke belakang, badan tetap lurus agar tidak jatuh saat melakukan gerakan tersebut.

2. Sikap Pasang

            Sikap pasang merupakan sebuah posisi yang biasanya dikombinasikan dengan kuda-kuda dan posisi ini bersifat fleksibel. Disaat seorang pesilat bergerak ketika bertarung, sikap dan gerakannya akan selalu berubah sering dengan perubahan posisi lawan.
            Setelah menangkap sebuah titik celah pertahanan lawan, selanjutnya pesilat akan mencoba menyerang dengan serangan cepat, tepat dan tentunya terukur.
            Ada banyak sikap pasang dalam teknik dasar pencak silat, karena posisi ini merupakan ciri khas dari setiap aliran atau perguruan yang bisa membedakan antara satu dengan yang lainnya.
            Namun secara umum ada empat sikap pasang yang sudah dikenal secara luas, antara lain:
·         Pasang Satu, sikap pasang dengan posisi badan tegak dan kedua tangan disamping dalam keaadaan siap silat dan kedua kaki di buka selebar bahu.
·         Pasang Dua, sikap pasang dengan badan tetap pada posisi tegak, kaki dibuka selebar bahu, kedua tangan mengepal dan sejajar dengan pinggang.
·         Pasang Tiga, sikap pasang dengan badan pada posisi tegak lurus, kaki di buka selebar bahu, tangan diangkat sejajar mata, dan posisi menyilang dengan tangan terbuka.
·         Pasang Empat, sikap pasang dengan kaki di buka selebar bahu, tangan diangkat sejajar mata, dengan posisi menyilang dan tangan mengepal.

3. Arah
            Selain kuda-kuda dan sikap pasang, pemahaman tentang arah juga sangat penting. Hal ini berhubungan kemana pesilat akan melangkah ketika dalam posisi menyerang atau bertahan.
            Dalam dunia persilatan arah dikenal dengan depalan penjuru mata angin. Dan cara melatihnya adalah dengan menggeser kuda-kuda dan sikap pasang sesuai gambar mata angin yang ada.

4. Pola Langkah
            Nah ini dia teknik dasar yang menjadi ciri khas pencak silat. Pola langkah atau penggunaan langkah ialah perubahan injakan kaki dari sudut tempat ke tempat yang lain.
            Intinya pencak silat itu adalah gabungan dari kekokohan kuda-kuda yang dikombinasikan dengan fleksibel atau luwesnya pergerakan langkah dan disempurkanan dengan pemahaman arah yang benar.
            Kalau pesilat sudah mengusai hal itu, serangannya akan sulit dibaca dan pertahanannya akan sulit ditembus oleh lawan.
            Berbicara mengenai pola langkah, ada 6 jenis yang sudah dikenal dan digunakan dalam banyak perguruan pencak silat, antara lain:
·         Pola langkah lurus
·         Pola langkah zig zag
·         Pola langkah segitiga
·         Pola langkah segiempat
·         Pola langkah U
·         Pola langkah S

5. Pukulan

            Pukulan merupakan usaha yang dilakukan baik dalam menyerang atau bertahan dengan menggunakan lengan tangan. Dalam teknik dasar pencak silat ada empat jenis pukulan yang harus dikuasai, antara lain:
·         Pukulan Lurus, sebuah pukulan yang dilakukan dengan fokus ke arah depan, sasarannya ialah dada lawan. Dan tangan yang lain ditekuk didepan dada kita dengan tujuan menutup arah point sebagai bentuk pertahanan.
·         Pukulan Tegak, seperti halnya pukulan lurus, jenis pukulan ini mempunyai sasaran yaitu bahu. Biasanya pukulan ini dilakukan ketika pesilat saling berhadapan dalam kondisi bahu lawan yang terbuka.
·         Pukulan Bandul, jika memakai bahasa modern pukulan ini dikenal dengan uppercut, yakni satu mengayunkan tangan kearah ulu hati lawan. Dan tangan yang lain menutup celah serangan lawan di dada kita.
·         Pukulan Melingkar, mungkin pukulan jenis ini yang jarang digunakan pada beladiri pada umumnya. Seperti halnya pukulan bandul, hanya saja gerakan pukulan melingkar lebih melebar dengan target sasaran pinggang lawan.

6. Tendangan

            Ada banyak sekali ragam tendangan dalam pencak silat. Namun karena kita belajar teknik dasarnya, empat jenis inilah yang mungkin bisa dengan mudah untuk dipelajari.
·         Tendangan A. Tendangan lurus ke depan dengan menggunakan cocor kaki yang mengarah ke ulu hati lawan.
·         Tendangan C atau Sabit. Tendangan dari samping dengan menggunakan cocor atau pungggung kaki yang mengarah ke tulang rusuk lawan.
·         Tendangan T Tendangan samping dengan menggunakan pedang kaki (telapak kaki) atau tumit yang mengarah ke tulang rusuk atau dada lawan. Jika dilihat, tendangan ini sepintas membentuk huruf T.
·         Tendangan Melingkar. Tendangan yang dilakukan dengan memutarkan kaki dengan hentakan yang memakai tumit. Sasaran tendangan ini biasanya dada dan punggung lawan tergantung dengan kondisi yang ada.

7. Tangkisan

Tangkisan merupakan usaha pertahanan dari setiap serangan lawan, baik berupa tendangan maupun pukulan. Ada empat jenis tangkisan yang dapat kita pelajari dengan mudah, antara lain:
·         Tangkisan Dalam. Tangkisan yang dilakukan dengan menggerakkan tangan dari luar ke arah dalam sejajar dengan bahu.
·         Tangkisan Luar. Kebalikan dengan tangkisan dalam, tangkisan ini membuang tendangan atau pukulan lawan ke arah kiri maupun kanan.
·         Tangkisan Atas. Tangkisan yang dilakukan untuk melindungi kepala dari serangan lawan. Gerakannya yakni membentuk tangan dalam posisi siku dan mengayunkannya dari bawah ke atas.
·         Tangkisan Bawah. Tangkisan ini berfungsi untuk melindungi kemaluan, dilakukan dengan menyilangkan tangan seperti huruf X dengan jari terbuka namun rapat dan mengayunkannya dari atas ke bawah.

8. Guntingan

            Teknik ini dilakukan dengan cara tendangan dan jepitan seperti menggunting bagian tubuh lawan yang bertujuan untuh menjatuhkan sekaligus menguncinya. Ada tiga jenis teknik guntingan, yaitu guntingan bawah dengan sasaran kaki, guntingan tengah dengan sasaran dada dan guntingan atas dengan sasaran leher.
            Walaupun dikatakan teknik dasar dalam pencak silat, namun teknik ini tidak disarankan untuk pemula karena memiliki resiko kegagalan yang cukup tinggi.

 

9. Kuncian

            Teknik dasar pencak silat yang terakhir adalah kuncian. Kuncian merupakan suatu teknik untuk melumpuhkan agar tidak dapat melanjutkan pergerakannya. Teknik ini menyasar bagian vital tubuh seperti leher, pergelangan tangan, lengan, dagu, selangkangan kaki dan bahu musuh.

B. KOMPONEN KONDISI FISIK PADA PENCAK SILAT
            Pembinaan fisik dalam dalam pencak silat merupakan hal yang sangat diperlukan untuk mencapai kondisi fisik yang bagus dan meningkatkan prestasinya. Dalam berlatih atlet pencak silat harus ditunjang dengan tubuh yang memadai, selain itu di perlukan juga faktor kekuatan dan daya tahan dan komponen fisik fisik yang lainya di antaranya: (saleh moh,6.19)

a.       Kekuatan (strength)
Kekutan merupakan komponen kondisi fisik seseorang tentang kemampuannya dalam mempergunakan otot untuk menerima bebandalam menjalan aktivitas olahraga. Komponen ini meliputi otot-otot,persendian, tulang dan organ fungsional dalam tubuh. Latihan kekuatan ini sangatlah penting dimiliki atlet pencak silat untuk menunjaang prestasinya. Apabila seorang atet mempunyai kekuatan yang bagus maka akan mempermudah dalam melakukan tenik dan melatih komponen fisik yang lain. Macam macam kekuatan:
1)      Kekuatan maksimal adalah kemampuan otot  dalam kontraksi maksiamal serta dapat melawan menahan memindahkan beban maksimal.
2)      Explosive power (kekuatan daya ledak) adalah kamampuan sebuah otot atau segerombol otot untuk menahan beban dengan kepatan tingi dalam satu gerakan.
3)      Daya tahan kekuatan otot (power endurance) kemampuan tahan lama nya otot untuk melawan latihan dengan itensitas tinggi.
4)      Latihan kekuatan dengan circuit training suatu system latihan secara serempak dari keseluruhan tubuh .(herawati lilik,dkk, 37)
            Latihan tersebut dapat dilakukan dengan mengankat  beban tubuh sendiri. Cara melatih komponen kekuatan pada pencak silat diantaranya :
Ø  Latihan kekuatan otot  tangan:  push up biasa, push jari, push up mengepal, push tepuk, push up jalan, push gedruk / push up mukul tanah, push up persuadaraan, push up satu tangan, push up, pull up, hand stand, latihan dengan dumbel, dumbel lateral raise,front dumbel raise, the Arnold prest dan banyak lagi variasinya
Ø  Latihan kekuatan otot perut: set up,biasa, set up samping, set up kanan kiri, set bangun sambil pukul, set up bawah, set bawah kanan kiri, set up bawah, set berpasangan dan pull upbanyak lagi variasinya
Ø  Latihan kekuatan otot punggung: back up, pull up, merahu
Ø  Latihan otot tungakai / kaki: squosth  dua kaki squosth satu kaki, lompat tali, skiping, angkat paha lompat toya, lompat katak, kuda kuda( tengah,belakang,bawah/ pendek  samping, depan, ) jogging dengan memakai beban dan banyak lagi variasinya.

b.    Daya tahan (endurance)
         Daya merupakan kemampuan badan atlit  untuk melawan faktor kelelahanya sendiri yang terjadi pada saat melakukan latihan dengan durasi yang lama apa gunaya namun tidak tahan lama. Daya tahan ada 2 macan daya tahan, yaitu :
1)      Daya tahan umum yaitu kemampuan seseorang dalam mempergunakan sistem jantung, paru-paru, dan peredaran darahnya secara efektif dan efisien untuk menjalankan kerja secara terus menerus yang melibatkan kontraksi sejumlah otot dengan intesitas tinggi dalam waktu yang cukup lama.
2)      Daya Tahan khusus yaitu kemampuan seseorang dalam mempergunakan ototnya untuk berkontraksi secara terus-menerus dalam waktu yang relatif lama dengan beban tertentu.
3)      Daya tahan otot (muscular power), Daya tahan otot adalah kemampuan seseorang dalam mempergunakan kekuatan maksimum yang digunakan dalam waktu yang sesingkat-singkatnya.
4)      Daya tahan stamina daya tahan atltet melawan kelelahanya dalam batas waktu tertentu dimana aktivitas dilakukan denan aktivitas tinggi (tempo tinggi ,frekuensi tinggi dan selalu mengunakan power) 
            Metode latihan daya tahan yaitu dengan latihan aerobik dan anaerobic. Latihan aerobickyang bertujuan menyiapkan system sirkulasi darah dan respirasi pengutan pada tendon dan ligament  serta untuk mengurangi resiko cidera dan untuk menyediakan energi untuk aktivitas dengan itensitas yang lama. Latihan ini intensitas rendah, durasi waktun lama dan tanpa ada recovery. Herawati lilik,dkk 33).  Dapat dilatih dengan : jogging dengan waktu minimal 30 menit, angkat paha dengan watu yang relative lama benteng bentengan dan permainan kecil seperti jarring ikan, dan kucing kucingan, senam aerobik dan banyak lagi vari asinya.
            Sedangkan latihan anaerobic suatu keadaan dimana energy secara aerobic sudah tidak mampu menyuplai energy tetapi kebutuhanya melalui anaerobic dimana di tandai dengan asam laktat pada darah. Latihan anearobik juga sangat penting untuk melukan suatu gerakan dengan waktu yang cepat. (Herawati lilik, 33). Dapat di latih dengan ( dengan sprint 20-60 meter dengan repetisi 10 hingga 15, angkat paha dengan cepat, push dengan cepat,lari bolak balik 5 meter kemudian sprint 10 meter dan banyak lagi variasinya).

c.       Daya Ledak Otot
            Daya ledak otot merupakan unsur penting bagi seseorang agar dapat dikatakan memiliki kemampuan fisik yang prima, sebab daya ledak sangat dibutuhkan untuk kegiatan fisik sehari-hari yang memerlukan tenaga explosive seperti lompat, lari cepat, memukul, menendang, mengangkat, melempar dan lain-lain. Menurut Harre sebagaimana yang dikutipan Abraham Razak (1993:6)  yang mengatakan bahwa daya ledak adalah:  Kemampuan olahragawan untuk mengatasi tahanan dengan suatu kecepatan kontraksi.
            Ruslan, meningkatkan kondisi fisik atlet pusat pendidikan dan latihan olahraga pelajar yang tinggi.  Kontraksi otot yang tinggi diartikan  sebagai kemampuan otot yang  kuat dan cepat berkontarksi.  Jadi daya  ledak dipengaruhi oleh kecepatan, baik kecepatan rangsang syaraf maupun kecepatan kontraksi otot. Fox Brows dan Foss yang dikutip Abraham Razak (1993:6) mengemukakan daya ledak adalah: “Kemampuan seseorang untuk menampilkan kerja maksimal per unit waktu.  Oleh karena itu daya ledak dinyatakan sebagai   kerja dilakukan per unit waktu, maka secara fungsional ada hubungan antara daya energi dan kerja.” Lebih lanjut Harsono (1988:200) menyatakan bahwa “Explosive power adalah suatu konsep yang sangat penting bagi olahragawan pada waktu melakukan kerja yang kuat dan cepat.” Explosive power atau daya ledak merupakan komponen gerak yang sangat penting untuk melakukan aktifitas yang sangat berat dan singkat, karena ia menentukan seberapa keras seseorang memukul, melempar, melompat., menendang, kecepatan berlari, mengangkat dan sebagainya.

d.   Kecepatan (speed)
            Kecepatan yaitu kemampuan seseorang untuk melakukan gerakan berkesinambungan dalam bentuk yang sama dan dalam waktu yang sesingkat-singkatnya.Macam macam kecepatan di antaranya:
1)      Kecepatan sprint kecepatan seseorang untuk menempuh waktu tertentu dengan waktu sesingkat singkatnya
2)      Kecepatan reaksi merupakan cepatnya gerak terhadap rangsangan, melalui  penglihatan,pendengaran, peraba dan media lain.
3)      Kecepatan gerak adalah kemampuan bergerak sedapat mungkin dalam satu gerakan yang di tandai waktu antara gerak permulaan dengan gerak akhir.kemampuan gerak kaki (ke depan, ke samping, ke belakang, melompat dan memutar)
            Metode Melatih Kecepatan Dalam melatih kecepatan ada beberapa komponen biomotor yang ikut terpengaruh atau terlatihkan, antara lain adalah kekuatan, power, ketahanan anaerobik, keseimbangan, dan kelincahan. Oleh karena itu beberapa latihan kecepatan memiliki Kesamaan bentuk dengan latiharan komponen biomotor tersebut. Selain itu, pada latihan kecepatan, komponen keseimbangan dan kelincahan merupakan kesatuan yang tidak dapat dipisahkan. Artinya, selama  latihan kecepatan akan memberikan pengaruh terhadap komponen keseimbangan atau kelincahan.
            Beberapa cara melatih kecepatan: interval running, interval training , bermain kecepatan, up hill, down hill hollow sprint, acceleration sprint,Kombinasi SPrint dan Teknik, Kombinasi Sprint dan lari Menyamping, Kombinasi Sprn, Teknik, dan Lari Zig_zag, Kombinasi Lompat,Lari, dan Teknik, Lari Zig-Zagdan banyak lagi kombinasi cara latihannya.
 
e.    Kelenturan (flexibility)
            Kelenturan yaitu efektifitas seseorang dalam penyesuaian diri untuk segala aktifitas dengan penguluran tubuh yang luas. Kelenturan ditentukan oleh kemampuan gerak dari sendi sendinya. Keuntungan dari latuhan kelentukan , mengurangi resiko cidera pada sendi, membantu mengembangkan prestasi. Latihan kelenturan dibarengi dengan kekuatan karena latihan kelenturan tidaknakan mengurani kekuatan atlet pencak silat.
            Komponen biomotor fleksibilitas merupakan unsur yang penting dalam pembinaan olahraga prestasi, sebab sangat berpengaruh terhadap komponen biomotor yang lain. Untuk itu, fleksibilitas merupakan unsur dasar yang harus ditingkatkan terutama pada atlet usia muda. Pada atlet dewasa, fleksibilitas harus tetap dipelihara agar tetap baik melalui latihan peregangan latihan kelentukan dapat di capai melalui: cium lutut, kayang, kursi goyang, meliuk, meregang,

f.     Kelincahan (agility)
            Kelincahan merupakan  kemampuan seseorang mengubah posisi di area tertentu. Seseorang yang mampu mengubah satu posisi yang berbeda dalam kecepatan yang tinggi dan dengan koordinasi yang baik, maka dapat dikatakan bahwa kelincahannya cukup baik.
                 Kelincahan sangat penting fungsinya untuk peningkatan prestasi cabang olahraga. Suharno (1992: 32) menyatakan kegunaan langsung dari kelincahan adalah untuk mengkoordinasikan gerakan-gerakan berganda, mempermudah penguasaan teknik tinggi, menghasilkan gerakan-gerakan yang efektif, efisien, dan ekonomis serta untuk mempermudah dalam penyesuaian diri terhadap lawan dan lingkungannya. Dalam latihan kelincahan unsur-unsur kecepatan, kelentukan dan perubahan arah harus ada. Menurut Suharno (1992: 33) faktor penentu baik tidaknya kelincahan adalah: a) kecepatan reaksi, b) kemampuan berorientasi terhadap problem yang dihadapi, c) kemampuan mengatur keseimbangan, d) kelentukan sendi-sendi, e) kemampuan mengerem gerakan motorik. Jadi sebenarnya kelincahan adalah kombinasi dari kecepatan, kekuatan, kecepatan reaksi, keseimbangan, kelentukan dan koordinasi neuromuskuler.  Pada olahraga pencak silat kelincahan ada hubungan dengan kecepatan bergerak, dimana gerakan-gerakannya cepat berubah-ubah seperti pada langkah, pola langkah, yang disesuaikan dengan arah delapan penjuru mata angin. Selain itu, pada pertandingan pencak silat unsur kelincahan sangatlah penting sebab pesilat yang kurang lincah akan mudah diserang sehingga mudah dikalahkan lawan. Macam macam cara melatih kelincahan:  pola langkah(segitiga, ladam,  hurupU,gergaji,segitiga ganda, setengah ladam, kombinasi serangan dan bertahan)
g.    Koordinasi (coordination)
            Koordinas adalah kemampuan seseorang melakukan bermacam-macam gerakan yang berbeda ke dalam pola gerakan tunggal secara efektif.
            Komponen biomotor koordinasi sangat diperlukan dalam pencaksilat. Oleh karena unsur-unsur dasar teknik dalam pencaksilat melibatkan sinkronasi dari beberapa kemampuan, yaitu: (1) melihat posisi lawan, (2) cara mengatur kerja kaki (footwork), (3) mengatur jarak posisi berdiri dengan posisi lawan, (4) gerakan lengan, dan (5) pemindahan berat badan saat melakukan serangan maupun belaan.dengan demikian beberapa kemampuan tersebut menjadi serangkaian gerak yang selaras, serasi, dan simultan, sehingga gerak yang dilakukan nmapak luwes dan mudah. Oleh karena itu koordinasi selalu terkait dengan biomotor yang lain, terutama kelincahan dan ketangkasan (Crespo dan Miley, 1998: 176, dalam Bornemann, et.al., 2000: 117). Setiap gerak teknik dalam pencak silat diperlukan unsur kekuatan dan kecpatan disetai kemampuan mengontrol gerak dengan baik. Oleh karea dalam pertandingan pencak silat melibatkan teknik yang sangat beragam, diantaranya pukulan, tendangan, hindaran, elakan, tangkisan, dan bantingan. Untuk itu, pada saat melakukan gerak teknik (serangan atau belaan) pesilat harus melakuakan dengan kuat dan cepat sehingga lawan tidak bisa menangkis, menghindar, maupum membanting. Demikian arti penting kemampuan koordinasi dalam cabang olahraga pencak silat.

h.    Keseimbangan (balance)
            Kesimbangan adalah kemampuan seseorang mengandalkan organ-organ syaraf otot, seperti dalam hand stand atau dalam mencapai keseimbangan sewaktu seseorang sedag berjalan kemudian tergelincir. Dalam olahraga banyak hal yang harus dilakukan atlet dalam masalah keseimbangan, baik dalam menghilangkan maupun mempertahankan keseimbangan.
Macam - macam keseimbangan, yaitu statis dan dinamis. Keseimbangan statis adalah kemampuan untuk tetap menjaga atau mempertahankan posisi tubuh. keseimbangan dinamis adalah kemampuan memerihara keseimbanqan saat bergerak. Dalam pencak silat lebih dominan pada jenis keseimbanEan yang dinamis. Kemampuan keseimbangan dinamis sangat diperlukan agar posisi pesilat saat melakukan serangan atau belaan dalam keadaan yang setimbang labil. Dapat di latih dengan melakukan latihan kuda kuda.

i.      Ketepatan (accuracy)
            Ketepatan adalah kemampuan seseorang untuk mengendalikan gerakan bebas terhadap suatu sasaran. Sasaran ini dapat merupakan suatu jarak atau subjek langsung yag harus dikenal dengan salah satu bagian tubuh. Dapat dilatih dengan melakukan pukulan dan tendangan ke sasaran yang di tentukan sesuai jarak tembak masing masing.

j.      Power
            Power merupakan kempuan untuk mengerahkan kemampuan maksimal dalam waktu yang sangat cepat.power juga merupakan kemampuan sebuah otot atau sekelompok otot untuk mengatasi tahanan beban dengan kecepatan tinggi dalam satu gerakan yang utuh. Pada dasaranya power dapat dipengaruhi oleh dua komponen fisik yaitu kekuatan dan kecepatan, Artinya, bila seorang pesilat dilatih kekuatan kemudian dilatih kecepatan maka secara otomatis kemampuan power akan meningkat. Pesilat yang mempunyai power yang baik mempunyai keuntungan dalam bertanding, terutama dalam penerapan teknik dan taktiknya.  



BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Ø  Teknik Dasar Pencak Silat
1.      Kuda-kuda
2.      Sikap Pasang
3.      Arah
4.      Pola Langkah
5.      Pukulan
6.      Tendangan
7.      Tangkisan
8.      Guntingan
9.      Kuncian

Ø  Komponen Kondisi Fisik Pencak Silat


a)      Kekuatan
b)      Daya tahan
c)      Daya ledak otot
d)     Kecepatan
e)      Kelenturan
f)       Kelincahan
g)      Koordinasi
h)      Keseimbangan
i)        Ketepatan
j)        Power



B. SARAN
                Pencak silat merupakan salah satu warisan yang patut untuk terus dijaga dan dikembangkan. Melalui serangkaian proses perputaran zaman sampai pada akhirnya pencak silat menjadi hak paten sebagai cabang olahraga yang diakui baik dari nasional maupuan internasional. Maka sudah sepatutnya pencak silat harus terus dijaga, dilestarikan, dan dikembangkan.

DAFTAR PUSTAKA

Ø  Adipura, Pamungkas. ”9 Teknik Dasar Pencak Silat Untuk Kamu yang Pemula”, https://notepam.com/teknik-dasar-pencak-silat/, diakses pada 13 Desember 2017 pukul 13.20.

Ø  Kasmadi. 2016. ”Kondisi dan Komponen Fisik Pencak Silat”, https://kasmadi22.blogspot.co.id/2016/04/kondisi-dan-komponen-fisik-pencak-silat.html, diakses pada 13 Desember pukul 14.10.








Komentar

Postingan populer dari blog ini

MAKALAH PENGADAAN SARANA DAN PRASARANA

SOFTBALL

KELOMPOK 6 PENATAAN DAN PENYIMPANAN SARANA DAN PRASARANA