PENCAK SILAT
Tugas Makalah
TEKNIK
DASAR DAN KOMPONEN KONDISI FISIK PENCAK SILAT
OLEH:
IKRAM ABI RAFDI : 1631041025
PJKR.
D
PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN
REKREASI
FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
T.A 2017-2018
KATA PENGANTAR
Rasa syukur yang sangat mendalam
penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat yang diberikannya sehingga
penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik. Salam dan salawat semoga
selalu tercurah kepada Rasulullah Muhammad SAW, keluarga, serta para
sahabatnya.
Makalah Pencak Silat yang Anda baca
saat ini berjudul Teknik dasar dan Komponen Kondisi Fisik Pencak Silat. Penulis menyadari bahwa makalah ini
masih jauh dari kesempurnaan. Saran dan kritik dari para pembacalah yang
penulis harapkan demi perbaikan makalah ini kedepannya.
Semoga makalah dapat memberikan
informasi bagi masyarakat dan bermanfaat untuk pengembangan wawasan dan peningkatan
ilmu pengetahuan tentang pencak silat bagi kita semua.
Makassar, Desember 2017
Penulis
DAFTAR ISI
KATA
PENGANTAR.............................................................................................i
DAFTAR
ISI...........................................................................................................ii
BAB
I
PENDAHULUAN.......................................................................................1
A.
Latar Belakang....................................................................................................1
B. Rumusan Masalah...............................................................................................1
C. Tujuan Penulisan ................................................................................................2
BAB II
PEMBAHASAN.........................................................................................3
A. Teknik Dasar Pencak Silat..................................................................................3
B. Komponen Kondisi
Fisik Pencak Silat.............................. .................................8
BAB III PENUTUP................................................................................................16
A. Kesimpulan........................................................................................................16
B. Saran..................................................................................................................16
DAFTAR
PUSTAKA.............................................................................................17
bab i
pendahuluan
a. latar belakang
Pencak
silat adalah kata mejemuk. Pencak dan Silat mempunyai pengertian yang sama dan
merupakan bagian dari kebudayaan masyarakat pribumi Asia Tenggara, yakni
kelompok masyarakat etnis hyangmerupakan penduduk asli Negara-negara di kawasan
Asia Tenggara. Kata Pencak biasa digunakan oleh masyarakat pulau Jawa, Madura,
dan Bali, sedangkan Silat biasa digunakan oleh masyarakat di wilayah Indonesia
lainnya maupun di Malaysia, Singapura, Brunei Darussalam serta di Thailand
(bagian Selatan), bdan Filipina. Penggabungan kata pencak dan silat menjadi
kata majemuk untuk pertama kalinya dilakukan pada waktu dibentuk suatu
organisasi persatuan dan perguruan Pencak dan perguruan Silatdi Indonesia yang
diberi nama Ikatan Pencak Silat Indonesia, disingkat IPSI pada tahun 1948 di
Surakarta.
Sejak
saat itu, pencak silat menjadi istilah resmi di Indonesia. perguruan-perguruan
yang mengajarkan Pencak dan Silat asal Indonesia di berbagai Negara kemudian
juga menggunakan istilah Pencak Silat. Di dunia internasional Pencak Silat
menjadi istilah resmi sjak dibentuknya Organisasi Federatif Internasional yang
diberi nama Persekutuan Pencak Silat Antarbangsa, disingkat PERSILAT, di
Jakarta pada tahun 1980. Walaupun demikian, karena kebiasaan kata Pencak dan
Silat masih digunakan secara terpisah. Dalam makalah ini akan diuraikan secara
singkat beberapa hal sekitar Pencak Silat yang meliputi Teknik Dasar Pencak Silat,
dan Komponen Fisik pada Pencak Silat dan cara
Melatihnya.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana gerakan teknik dasar pencak silat?
2. Bagaimana fungsi komponen kondisi fisik pada pencak
silat?
C. TUJUAN PENULISAN
1. Memberikan wawasan yang lebih luas tentang pencak
silat untuk penulis dan pembaca.
2.
Dapat menjadikan
makalah ini sebagai referensi dalam pembelajaran tentang materi pencak silat.
3.
Untuk mengetahui
gerakan dasar pencak silat.
4.
Untuk mengetahui komponen
kondisi fisik yang digunakan saat olahraga pencak silat.
bab ii
pembahasan
A. TEKNIK DASAR PENCAK SILAT
Secara
umum, ada 9 aspek teknik dasar pencak silat yang harus dipahami oleh siapapun
yang hendak menekuni seni beladiri ini. Aspek-aspek tersebut antara lain:
1. Kuda - Kuda Dalam Pencak Silat
Teknik
dasar pencak silat yang wajib dikuasai yang pertama ialah kuda-kuda. Mengapa
demikian? Karena kuda - kuda merupakan
sebuah sikap menapakkan kaki yang berfungsi untuk persiapan menyerang lawan
sekaligus mempertahahankan posisi agar tidak mudah dijatuhkan ketika berada
dalam posisi bertahan.
Di dalam pencak silat ada 6 jenis sikap
kuda-kuda yang harus kita tahu, antara lain:
·
Kuda - kuda Tengah, kuda-kuda ini dilakukan dengan membuka dan menekuk kedua lutut dengan
tumpuan berat bedan berada di tengah.
·
Kuda - kuda Depan, dibentuk dengan posisi kaki bagian depan ditekuk dengan telapak kaki lurus
mengarah ke depan dan kaki yang belakang lurus, kuda-kuda ini menumpukan berat
badan di kaki depan.
- Kuda - kuda Belakang, ada
dua versi untuk kuda-kuda jenis ini, yang pertama yakni posisi sama dengan
kuda-kuda depan hanya saja kaki yang ditekuk dan tumpuan dipindah ke kaki
belakang.
- Jenis yang kedua adalah menaruh
berat badan pada kaki belakang dengan tumit tumpuan tegak dengan panggul,
badan cenderung condong ke depan dan kaki depan jinjit dengan menapakkan
tumit atau ujung kaki.
- Kuda - kuda Samping, sama
halnya dengan kuda-kuda depan, kuda-kuda ini dilakukan dengan menekuk satu
kaki dan kaki yang lain lurus mengarah ke samping. Tumpuan berat badan
diletakkan di kaki yang ditekuk dan bahu segaris atau sejajar dengan kaki.
- Kuda - kuda Silang Depan, kuda-kuda
silang depan dibentuk dengan menginjakkan satu kaki ke depan atau
kebelakang kaki yang lain, berat badan ditumpukan pada satu kaki, kaki
yang lain ringan sentuhan dengan ibu atau ujung jari kaki.
- Kuda - kuda Silang Belakang, kuda-kuda
silang belakang yakni kuda - kuda dengan salah satu kaki berada di
belakang dengan keadaan menyilang dan kaki di tumpukan ke belakang, badan
tetap lurus agar tidak jatuh saat melakukan gerakan tersebut.
2. Sikap Pasang
Sikap
pasang merupakan sebuah posisi yang biasanya dikombinasikan dengan kuda-kuda
dan posisi ini bersifat fleksibel. Disaat seorang pesilat bergerak ketika
bertarung, sikap dan gerakannya akan selalu berubah sering dengan perubahan
posisi lawan.
Setelah
menangkap sebuah titik celah pertahanan lawan, selanjutnya pesilat akan mencoba
menyerang dengan serangan cepat, tepat dan tentunya terukur.
Ada
banyak sikap pasang dalam teknik dasar pencak silat, karena posisi ini
merupakan ciri khas dari setiap aliran atau perguruan yang bisa membedakan
antara satu dengan yang lainnya.
Namun
secara umum ada empat sikap pasang yang sudah dikenal secara luas, antara lain:
·
Pasang Satu, sikap pasang dengan posisi badan tegak dan kedua tangan disamping dalam
keaadaan siap silat dan kedua kaki di buka selebar bahu.
·
Pasang Dua, sikap pasang dengan badan tetap pada posisi tegak, kaki dibuka selebar
bahu, kedua tangan mengepal dan sejajar dengan pinggang.
·
Pasang Tiga, sikap pasang dengan badan pada posisi tegak lurus, kaki di buka selebar
bahu, tangan diangkat sejajar mata, dan posisi menyilang dengan tangan terbuka.
·
Pasang Empat, sikap pasang dengan kaki di buka selebar bahu, tangan diangkat sejajar
mata, dengan posisi menyilang dan tangan mengepal.
3. Arah
Selain
kuda-kuda dan sikap pasang, pemahaman tentang arah juga sangat penting. Hal ini
berhubungan kemana pesilat akan melangkah ketika dalam posisi menyerang atau
bertahan.
Dalam
dunia persilatan arah dikenal dengan depalan penjuru mata angin. Dan cara
melatihnya adalah dengan menggeser kuda-kuda dan sikap pasang sesuai gambar
mata angin yang ada.
4. Pola Langkah
Nah
ini dia teknik dasar yang menjadi ciri khas pencak silat. Pola langkah atau
penggunaan langkah ialah perubahan injakan kaki dari sudut tempat ke tempat
yang lain.
Intinya
pencak silat itu adalah gabungan dari kekokohan kuda-kuda yang dikombinasikan
dengan fleksibel atau luwesnya pergerakan langkah dan disempurkanan dengan
pemahaman arah yang benar.
Kalau
pesilat sudah mengusai hal itu, serangannya akan sulit dibaca dan pertahanannya
akan sulit ditembus oleh lawan.
Berbicara
mengenai pola langkah, ada 6 jenis yang sudah dikenal dan digunakan dalam
banyak perguruan pencak silat, antara lain:
·
Pola langkah lurus
·
Pola langkah zig zag
·
Pola langkah segitiga
·
Pola langkah segiempat
·
Pola langkah U
·
Pola langkah S
5. Pukulan
Pukulan
merupakan usaha yang dilakukan baik dalam menyerang atau bertahan dengan
menggunakan lengan tangan. Dalam teknik dasar pencak silat ada empat jenis
pukulan yang harus dikuasai, antara lain:
·
Pukulan Lurus, sebuah pukulan yang dilakukan dengan fokus ke arah depan, sasarannya
ialah dada lawan. Dan tangan yang lain ditekuk didepan dada kita dengan tujuan
menutup arah point sebagai bentuk pertahanan.
·
Pukulan Tegak, seperti halnya pukulan lurus, jenis pukulan ini mempunyai sasaran yaitu
bahu. Biasanya pukulan ini dilakukan ketika pesilat saling berhadapan dalam
kondisi bahu lawan yang terbuka.
·
Pukulan Bandul, jika memakai bahasa modern pukulan ini dikenal dengan uppercut, yakni
satu mengayunkan tangan kearah ulu hati lawan. Dan tangan yang lain menutup
celah serangan lawan di dada kita.
·
Pukulan Melingkar, mungkin pukulan jenis ini yang jarang digunakan pada beladiri pada
umumnya. Seperti halnya pukulan bandul, hanya saja gerakan pukulan melingkar
lebih melebar dengan target sasaran pinggang lawan.
6. Tendangan
Ada
banyak sekali ragam tendangan dalam pencak silat. Namun karena kita belajar
teknik dasarnya, empat jenis inilah yang mungkin bisa dengan mudah untuk
dipelajari.
·
Tendangan A. Tendangan lurus ke depan dengan menggunakan cocor kaki yang mengarah ke ulu
hati lawan.
·
Tendangan C atau Sabit. Tendangan dari samping dengan menggunakan cocor atau pungggung kaki yang
mengarah ke tulang rusuk lawan.
·
Tendangan T Tendangan samping dengan menggunakan pedang kaki (telapak kaki) atau tumit
yang mengarah ke tulang rusuk atau dada lawan. Jika dilihat, tendangan ini
sepintas membentuk huruf T.
·
Tendangan Melingkar. Tendangan yang dilakukan dengan memutarkan kaki dengan hentakan yang
memakai tumit. Sasaran tendangan ini biasanya dada dan punggung lawan
tergantung dengan kondisi yang ada.
7. Tangkisan
Tangkisan merupakan usaha pertahanan
dari setiap serangan lawan, baik berupa tendangan maupun pukulan. Ada empat
jenis tangkisan yang dapat kita pelajari dengan mudah, antara lain:
·
Tangkisan Dalam. Tangkisan yang dilakukan dengan menggerakkan tangan dari luar ke arah dalam
sejajar dengan bahu.
·
Tangkisan Luar. Kebalikan dengan tangkisan dalam, tangkisan ini membuang tendangan atau
pukulan lawan ke arah kiri maupun kanan.
·
Tangkisan Atas. Tangkisan yang dilakukan untuk melindungi kepala dari serangan lawan.
Gerakannya yakni membentuk tangan dalam posisi siku dan mengayunkannya dari
bawah ke atas.
·
Tangkisan Bawah. Tangkisan ini berfungsi untuk melindungi kemaluan, dilakukan dengan
menyilangkan tangan seperti huruf X dengan jari terbuka namun rapat dan
mengayunkannya dari atas ke bawah.
8. Guntingan
Teknik
ini dilakukan dengan cara tendangan dan jepitan seperti menggunting bagian
tubuh lawan yang bertujuan untuh menjatuhkan sekaligus menguncinya. Ada tiga
jenis teknik guntingan, yaitu guntingan bawah dengan sasaran kaki, guntingan
tengah dengan sasaran dada dan guntingan atas dengan sasaran leher.
Walaupun
dikatakan teknik dasar dalam pencak silat, namun teknik ini tidak disarankan
untuk pemula karena memiliki resiko kegagalan yang cukup tinggi.
9. Kuncian
Teknik dasar pencak silat yang
terakhir adalah kuncian. Kuncian merupakan suatu teknik untuk melumpuhkan agar
tidak dapat melanjutkan pergerakannya. Teknik ini menyasar bagian vital tubuh
seperti leher, pergelangan tangan, lengan, dagu, selangkangan kaki dan bahu
musuh.
B. KOMPONEN
KONDISI FISIK PADA PENCAK SILAT
Pembinaan
fisik dalam dalam pencak silat merupakan hal yang sangat diperlukan untuk
mencapai kondisi fisik yang bagus dan meningkatkan prestasinya. Dalam berlatih
atlet pencak silat harus ditunjang dengan tubuh yang memadai, selain itu di
perlukan juga faktor kekuatan dan daya tahan dan komponen fisik fisik yang
lainya di antaranya: (saleh moh,6.19)
a. Kekuatan
(strength)
Kekutan merupakan komponen kondisi fisik
seseorang tentang kemampuannya dalam mempergunakan otot untuk menerima
bebandalam menjalan aktivitas olahraga. Komponen ini meliputi
otot-otot,persendian, tulang dan organ fungsional dalam tubuh. Latihan kekuatan
ini sangatlah penting dimiliki atlet pencak silat untuk menunjaang prestasinya.
Apabila seorang atet mempunyai kekuatan yang bagus maka akan mempermudah dalam
melakukan tenik dan melatih komponen fisik yang lain. Macam macam kekuatan:
1)
Kekuatan maksimal
adalah kemampuan otot dalam kontraksi maksiamal serta dapat melawan
menahan memindahkan beban maksimal.
2)
Explosive power
(kekuatan daya ledak) adalah kamampuan sebuah otot atau segerombol otot untuk
menahan beban dengan kepatan tingi dalam satu gerakan.
3)
Daya tahan
kekuatan otot (power endurance) kemampuan tahan lama nya otot untuk melawan
latihan dengan itensitas tinggi.
4)
Latihan kekuatan
dengan circuit training suatu system latihan secara serempak dari keseluruhan
tubuh .(herawati lilik,dkk, 37)
Latihan
tersebut dapat dilakukan dengan mengankat beban tubuh sendiri. Cara
melatih komponen kekuatan pada pencak silat diantaranya :
Ø Latihan kekuatan otot tangan: push up
biasa, push jari, push up mengepal, push tepuk, push up jalan, push gedruk /
push up mukul tanah, push up persuadaraan, push up satu tangan, push up, pull
up, hand stand, latihan dengan dumbel, dumbel lateral raise,front dumbel raise,
the Arnold prest dan banyak lagi variasinya
Ø Latihan kekuatan otot perut: set up,biasa, set up
samping, set up kanan kiri, set bangun sambil pukul, set up bawah, set bawah
kanan kiri, set up bawah, set berpasangan dan pull upbanyak lagi variasinya
Ø Latihan kekuatan otot punggung: back up, pull up,
merahu
Ø Latihan otot tungakai / kaki: squosth dua kaki
squosth satu kaki, lompat tali, skiping, angkat paha lompat toya, lompat katak,
kuda kuda( tengah,belakang,bawah/ pendek samping, depan, ) jogging dengan
memakai beban dan banyak lagi variasinya.
b. Daya
tahan (endurance)
Daya
merupakan kemampuan badan atlit untuk melawan faktor kelelahanya sendiri
yang terjadi pada saat melakukan latihan dengan durasi yang lama apa gunaya
namun tidak tahan lama. Daya tahan ada 2 macan daya tahan, yaitu :
1)
Daya tahan umum
yaitu kemampuan seseorang dalam mempergunakan sistem jantung, paru-paru, dan
peredaran darahnya secara efektif dan efisien untuk menjalankan kerja secara
terus menerus yang melibatkan kontraksi sejumlah otot dengan intesitas tinggi
dalam waktu yang cukup lama.
2)
Daya Tahan khusus
yaitu kemampuan seseorang dalam mempergunakan ototnya untuk berkontraksi secara
terus-menerus dalam waktu yang relatif lama dengan beban tertentu.
3)
Daya tahan otot
(muscular power), Daya tahan otot adalah kemampuan seseorang dalam
mempergunakan kekuatan maksimum yang digunakan dalam waktu yang
sesingkat-singkatnya.
4)
Daya tahan stamina
daya tahan atltet melawan kelelahanya dalam batas waktu tertentu dimana
aktivitas dilakukan denan aktivitas tinggi (tempo tinggi ,frekuensi tinggi dan
selalu mengunakan power)
Metode
latihan daya tahan yaitu dengan latihan aerobik dan anaerobic. Latihan
aerobickyang bertujuan menyiapkan system sirkulasi darah dan respirasi pengutan
pada tendon dan ligament serta untuk mengurangi resiko cidera dan untuk
menyediakan energi untuk aktivitas dengan itensitas yang lama. Latihan ini
intensitas rendah, durasi waktun lama dan tanpa ada recovery. Herawati lilik,dkk
33). Dapat dilatih dengan : jogging dengan waktu minimal 30 menit, angkat
paha dengan watu yang relative lama benteng bentengan dan permainan kecil
seperti jarring ikan, dan kucing kucingan, senam aerobik dan banyak lagi vari
asinya.
Sedangkan
latihan anaerobic suatu keadaan dimana energy secara aerobic sudah tidak mampu
menyuplai energy tetapi kebutuhanya melalui anaerobic dimana di tandai dengan
asam laktat pada darah. Latihan anearobik juga sangat penting untuk melukan
suatu gerakan dengan waktu yang cepat. (Herawati lilik, 33). Dapat di latih
dengan ( dengan sprint 20-60 meter dengan repetisi 10 hingga 15, angkat paha
dengan cepat, push dengan cepat,lari bolak balik 5 meter kemudian sprint 10 meter
dan banyak lagi variasinya).
c. Daya
Ledak Otot
Daya
ledak otot merupakan unsur penting bagi seseorang agar dapat dikatakan
memiliki kemampuan fisik yang prima, sebab daya ledak sangat dibutuhkan untuk
kegiatan fisik sehari-hari yang memerlukan tenaga explosive seperti lompat,
lari cepat, memukul, menendang, mengangkat, melempar dan lain-lain. Menurut
Harre sebagaimana yang dikutipan Abraham Razak (1993:6) yang mengatakan
bahwa daya ledak adalah: Kemampuan olahragawan untuk mengatasi tahanan
dengan suatu kecepatan kontraksi.
Ruslan,
meningkatkan kondisi fisik atlet pusat pendidikan dan latihan olahraga pelajar
yang tinggi. Kontraksi otot yang tinggi diartikan sebagai kemampuan
otot yang kuat dan cepat berkontarksi. Jadi daya ledak
dipengaruhi oleh kecepatan, baik kecepatan rangsang syaraf maupun kecepatan
kontraksi otot. Fox Brows dan Foss yang dikutip Abraham Razak (1993:6)
mengemukakan daya ledak adalah: “Kemampuan seseorang untuk menampilkan kerja
maksimal per unit waktu. Oleh karena itu daya ledak dinyatakan
sebagai kerja dilakukan per unit waktu, maka secara fungsional ada
hubungan antara daya energi dan kerja.” Lebih lanjut Harsono (1988:200)
menyatakan bahwa “Explosive power adalah
suatu konsep yang sangat penting bagi olahragawan pada waktu melakukan kerja
yang kuat dan cepat.” Explosive power
atau daya ledak merupakan komponen gerak yang sangat penting untuk melakukan
aktifitas yang sangat berat dan singkat, karena ia menentukan seberapa keras
seseorang memukul, melempar, melompat., menendang, kecepatan berlari,
mengangkat dan sebagainya.
d. Kecepatan
(speed)
Kecepatan yaitu
kemampuan seseorang untuk melakukan gerakan berkesinambungan dalam bentuk yang
sama dan dalam waktu yang sesingkat-singkatnya.Macam macam kecepatan di
antaranya:
1)
Kecepatan sprint
kecepatan seseorang untuk menempuh waktu tertentu dengan waktu sesingkat
singkatnya
2)
Kecepatan reaksi
merupakan cepatnya gerak terhadap rangsangan, melalui
penglihatan,pendengaran, peraba dan media lain.
3)
Kecepatan gerak
adalah kemampuan bergerak sedapat mungkin dalam satu gerakan yang di tandai
waktu antara gerak permulaan dengan gerak akhir.kemampuan gerak kaki (ke depan,
ke samping, ke belakang, melompat dan memutar)
Metode
Melatih Kecepatan Dalam melatih kecepatan ada beberapa komponen biomotor yang
ikut terpengaruh atau terlatihkan, antara lain adalah kekuatan, power,
ketahanan anaerobik, keseimbangan, dan kelincahan. Oleh karena itu beberapa
latihan kecepatan memiliki Kesamaan bentuk dengan latiharan komponen biomotor
tersebut. Selain itu, pada latihan kecepatan, komponen keseimbangan dan
kelincahan merupakan kesatuan yang tidak dapat dipisahkan. Artinya,
selama latihan kecepatan akan memberikan pengaruh terhadap komponen
keseimbangan atau kelincahan.
Beberapa
cara melatih kecepatan: interval running, interval training , bermain kecepatan,
up hill, down hill hollow sprint, acceleration sprint,Kombinasi SPrint dan
Teknik, Kombinasi Sprint dan lari Menyamping, Kombinasi Sprn, Teknik,
dan Lari Zig_zag, Kombinasi Lompat,Lari, dan Teknik, Lari Zig-Zagdan
banyak lagi kombinasi cara latihannya.
e. Kelenturan (flexibility)
Kelenturan yaitu
efektifitas seseorang dalam penyesuaian diri untuk segala aktifitas dengan
penguluran tubuh yang luas. Kelenturan ditentukan oleh kemampuan gerak
dari sendi sendinya. Keuntungan dari latuhan kelentukan , mengurangi resiko
cidera pada sendi, membantu mengembangkan prestasi. Latihan kelenturan
dibarengi dengan kekuatan karena latihan kelenturan tidaknakan mengurani
kekuatan atlet pencak silat.
Komponen
biomotor fleksibilitas merupakan unsur yang penting dalam pembinaan olahraga
prestasi, sebab sangat berpengaruh terhadap komponen biomotor yang lain. Untuk
itu, fleksibilitas merupakan unsur dasar yang harus ditingkatkan terutama pada
atlet usia muda. Pada atlet dewasa, fleksibilitas harus tetap dipelihara agar
tetap baik melalui latihan peregangan latihan kelentukan dapat di capai
melalui: cium lutut, kayang, kursi goyang, meliuk, meregang,
f. Kelincahan
(agility)
Kelincahan
merupakan kemampuan seseorang mengubah posisi di area tertentu.
Seseorang yang mampu mengubah satu posisi yang berbeda dalam kecepatan yang
tinggi dan dengan koordinasi yang baik, maka dapat dikatakan bahwa
kelincahannya cukup baik.
Kelincahan sangat penting fungsinya untuk peningkatan prestasi cabang olahraga.
Suharno (1992: 32) menyatakan kegunaan langsung dari kelincahan adalah untuk
mengkoordinasikan gerakan-gerakan berganda, mempermudah penguasaan teknik
tinggi, menghasilkan gerakan-gerakan yang efektif, efisien, dan ekonomis serta
untuk mempermudah dalam penyesuaian diri terhadap lawan dan lingkungannya.
Dalam latihan kelincahan unsur-unsur kecepatan, kelentukan dan perubahan arah
harus ada. Menurut Suharno (1992: 33) faktor penentu baik tidaknya kelincahan
adalah: a) kecepatan reaksi, b) kemampuan berorientasi terhadap problem yang
dihadapi, c) kemampuan mengatur keseimbangan, d) kelentukan sendi-sendi, e)
kemampuan mengerem gerakan motorik. Jadi sebenarnya kelincahan adalah kombinasi
dari kecepatan, kekuatan, kecepatan reaksi, keseimbangan, kelentukan dan koordinasi
neuromuskuler. Pada olahraga pencak silat kelincahan ada hubungan dengan
kecepatan bergerak, dimana gerakan-gerakannya cepat berubah-ubah seperti pada
langkah, pola langkah, yang disesuaikan dengan arah delapan penjuru mata angin.
Selain itu, pada pertandingan pencak silat unsur kelincahan sangatlah penting
sebab pesilat yang kurang lincah akan mudah diserang sehingga mudah dikalahkan
lawan. Macam macam cara melatih kelincahan: pola langkah(segitiga,
ladam, hurupU,gergaji,segitiga ganda, setengah ladam, kombinasi serangan
dan bertahan)
g. Koordinasi
(coordination)
Koordinas adalah
kemampuan seseorang melakukan bermacam-macam gerakan yang berbeda ke dalam pola
gerakan tunggal secara efektif.
Komponen
biomotor koordinasi sangat diperlukan dalam pencaksilat. Oleh karena
unsur-unsur dasar teknik dalam pencaksilat melibatkan sinkronasi dari beberapa
kemampuan, yaitu: (1) melihat posisi lawan, (2) cara mengatur kerja kaki
(footwork), (3) mengatur jarak posisi berdiri dengan posisi lawan, (4) gerakan
lengan, dan (5) pemindahan berat badan saat melakukan serangan maupun
belaan.dengan demikian beberapa kemampuan tersebut menjadi serangkaian gerak
yang selaras, serasi, dan simultan, sehingga gerak yang dilakukan nmapak luwes
dan mudah. Oleh karena itu koordinasi selalu terkait dengan biomotor yang lain,
terutama kelincahan dan ketangkasan (Crespo dan Miley, 1998: 176, dalam
Bornemann, et.al., 2000: 117). Setiap gerak teknik dalam pencak silat
diperlukan unsur kekuatan dan kecpatan disetai kemampuan mengontrol gerak
dengan baik. Oleh karea dalam pertandingan pencak silat melibatkan teknik yang
sangat beragam, diantaranya pukulan, tendangan, hindaran, elakan, tangkisan,
dan bantingan. Untuk itu, pada saat melakukan gerak teknik (serangan atau
belaan) pesilat harus melakuakan dengan kuat dan cepat sehingga lawan tidak
bisa menangkis, menghindar, maupum membanting. Demikian arti penting kemampuan
koordinasi dalam cabang olahraga pencak silat.
h. Keseimbangan
(balance)
Kesimbangan adalah kemampuan seseorang mengandalkan organ-organ syaraf
otot, seperti dalam hand stand atau dalam mencapai keseimbangan sewaktu
seseorang sedag berjalan kemudian tergelincir. Dalam olahraga banyak hal yang
harus dilakukan atlet dalam masalah keseimbangan, baik dalam menghilangkan
maupun mempertahankan keseimbangan.
Macam - macam keseimbangan, yaitu statis dan dinamis.
Keseimbangan statis adalah kemampuan untuk tetap menjaga atau mempertahankan
posisi tubuh. keseimbangan dinamis adalah kemampuan memerihara keseimbanqan
saat bergerak. Dalam pencak silat lebih dominan pada jenis keseimbanEan yang
dinamis. Kemampuan keseimbangan dinamis sangat diperlukan agar posisi pesilat
saat melakukan serangan atau belaan dalam keadaan yang setimbang labil.
Dapat di latih dengan melakukan latihan kuda kuda.
i. Ketepatan
(accuracy)
Ketepatan
adalah kemampuan seseorang untuk mengendalikan gerakan bebas terhadap suatu
sasaran. Sasaran ini dapat merupakan suatu jarak atau subjek langsung yag harus
dikenal dengan salah satu bagian tubuh. Dapat dilatih dengan melakukan pukulan
dan tendangan ke sasaran yang di tentukan sesuai jarak tembak masing masing.
j. Power
Power
merupakan kempuan untuk mengerahkan kemampuan maksimal dalam waktu yang sangat
cepat.power juga merupakan kemampuan sebuah otot atau sekelompok otot untuk
mengatasi tahanan beban dengan kecepatan tinggi dalam satu gerakan yang utuh.
Pada dasaranya power dapat dipengaruhi oleh dua komponen fisik yaitu kekuatan
dan kecepatan, Artinya, bila seorang pesilat dilatih kekuatan kemudian dilatih
kecepatan maka secara otomatis kemampuan power akan meningkat. Pesilat yang
mempunyai power yang baik mempunyai keuntungan dalam bertanding, terutama dalam
penerapan teknik dan taktiknya.
BAB III
PENUTUP
A.
KESIMPULAN
Ø Teknik Dasar Pencak Silat
1.
Kuda-kuda
2.
Sikap Pasang
3.
Arah
4.
Pola Langkah
5.
Pukulan
6.
Tendangan
7.
Tangkisan
8.
Guntingan
9.
Kuncian
Ø Komponen Kondisi Fisik Pencak Silat
a)
Kekuatan
b)
Daya tahan
c)
Daya ledak otot
d)
Kecepatan
e)
Kelenturan
f)
Kelincahan
g)
Koordinasi
h)
Keseimbangan
i)
Ketepatan
j)
Power
B.
SARAN
Pencak silat merupakan salah satu warisan
yang patut untuk terus dijaga dan dikembangkan. Melalui serangkaian proses
perputaran zaman sampai pada akhirnya pencak silat menjadi hak paten sebagai
cabang olahraga yang diakui baik dari nasional maupuan internasional. Maka
sudah sepatutnya pencak silat harus terus dijaga, dilestarikan, dan
dikembangkan.
DAFTAR
PUSTAKA
Ø Adipura, Pamungkas. ”9 Teknik Dasar Pencak Silat Untuk Kamu
yang Pemula”, https://notepam.com/teknik-dasar-pencak-silat/,
diakses pada 13 Desember 2017 pukul 13.20.
Ø Kasmadi.
2016. ”Kondisi dan Komponen Fisik Pencak Silat”, https://kasmadi22.blogspot.co.id/2016/04/kondisi-dan-komponen-fisik-pencak-silat.html, diakses pada 13 Desember
pukul 14.10.
Komentar
Posting Komentar