ATLETIK LEMPAR CAKRAM



Makalah

ATLETIK
LEMPAR CAKRAM

OLEH:
IKRAM ABI RAFDI (1631041025)
PJKR D







JURUSAN PJKR
FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
T.A. 2016/2017


 

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberi taufik, hidayah, serta inayah-Nya sehingga kita semua masih bisa beraktivitas sebagaimana seperti biasanya termasuk juga dengan penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas pembuatan makalah yang berjudul “Lempar Cakram” yang terdapat pada matakuliah Atletik di Universitas Negeri Gorontalo.

Dalam makalah ini, penulis membahas tentang sejarah perkembangan olahraga lempar cakram, pengertian olahraga lempar cakram, tehnik yang digunakan dalam olahraga lempar cakram, serta masih banyak pembahasan lainya yang disajikan dalam bentuk makalah. Makalah ini disusun agar para pembaca bisa menambah wawasan serta memperluas ilmu pengetahuan yang ada mengenai lempar cakram.
Penulis juga tidak lupa mengucapkan banyak terima kasih pada rekan-rekan satu tim yang sudah membantu serta dari berbagai pihak lain yang telah membantu penulis dalam penyusunan makalah ini sehingga makalah ini dapat terselesaikan dengan baik serta tepat pada waktunya.
Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan yang mendasar pada makalah ini. Oleh karena itu penyusun mengundang pembaca untuk memberikan saran serta kritik yang dapat membangun untuk dapat memperbaiki tugas makalah selanjutnya. Dan semoga makalah ini bisa bermanfaat untuk para pembaca dan memperluas wawasan mengenai lempar cakram serta seluk beluknya. Dan tidak lupa permohonan maaf dari penulis apabila terdapat kekurangan dan kesalahan dalam bentuk apapun yang terdapat dalam makalah ini.

                                                                           Makassar, 07 Desember 2016



                                                                                      Penyusun



 
BAB I
PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang Masalah
Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan merupakan bagian inegral dari pendidikan secara keseluruhan bertujuan untuk mengembangkan aspek kebugaran jasmani, keterampilan gerak, keterampilan berpikir kritis, keterampilan sosial, penalara, stabilitasemosional, tindakan moral, aspek pola hidup sehat dan pengenalan lingkungan bersih melalui aktivitas jasmani, olahraga dan kesehatan terpilih yang dirancang secara sistematis dalam rangka mencapai tujuan pendidikan nasional. Pendidikan merupakan suatu proses manusia yang berlangsung seumur hidup. Pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan yang diajarkan di sekolah yang memiliki peranan sangat penting, yaitu memberikan kesempetan kepada peserta didik untuk terlibat langsung dalam berbagai pengalaman belajar melalui aktivitas jasmani, olahraga dan kesehatan yang terpilih dan dilakukan secara sistematis. Pembekalan pengalaman belajar itu diarahkan untuk membina prtumbuhan fisik dan pengembangan fsikis yang lebih baik, sekaligus dapat membentuk hidup sehat sepanjang hayat. Tanpa pendidikan jasmani maka semua kegiatan belajar tidak akan berjalan dengan baik, karena dengan pendidikan jasmani semua orang akan mengenal dunia dan dirinya sendiri yang secara alami berkembang searah dengan perkembangan zaman.
Melalui pendidikan jasmani olahraga, dan kesehatan merupak media untuk mendorong pertumbuhan fisik, perkembangan psikis, keterampilan motorik, pengetahuan dan penalaran, penghayatan nilai-nilai sikap dan mental, serta pembiasan pola hidup sehat yang bermuara untuk merangsang pertumbuhan dan perkembangan kualitas fisik dan psikis yang seimbang.
Dalam dunia pendidikan olahraga ada beberapa jenis olahraga, salah satunya adalah olahraga lempar cakram. Olahraga lempar cakram ini merupaka suatu cabang olahraga yang untuk mengkur kekutan tangan dalam melakukan lemparan.

1.2  Rumusan Masalah
Dari latar belakang di atas dapat diambil beberapa rumusan masalah, sebagai berikut :
1.      Bagaimana sejarah perkembangan olahraga lempar cakram? 
2.      Apa pengertian dari olahraga lempar cakram? 
3.      Tehnik-tehnik apa saja yang digunakan dalam olahraga lempar cakram? 
4.      Bagaimana bentuk dan ukuran lapangan dalam olahraga lempar cakram? 
5.      Sarana dan prasarana apa saja yang digunakan dalam olahraga lempar cakram? 
6.      Bagaimana peraturan dalam olahraga lempar cakram?

1.3  Tujuan Penulisan
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut :
1.      Untuk mengetahui sejarah perkembangan olahraga lempar cakram. 
2.      Untuk mengetahui pengetian dari olahraga lempar cakram. 
3.      Untuk mengetahui tehnik-tehnik yang digunakan dalam olahraga lempara cakram. 
4.      Untuk mengetahui bentuk dan ukuran lapangan yang digunakan dalam olahraga lempar cakram. 
5.      Untuk mengetahui sarana dan prasarana yang digunakan dalam olahraga lempar cakram. 
6.      Untuk mengetahui peraturan dalam olahraga lempar cakram.

1.4  Manfaat Penulisan
Adapun manfaat yang dapat kita diambil dari makalah ini adalah sebagi berikut :
1.      Bagi siswa, makalah ini dapat dijadikan acuan dalam melakukan olahraga lempar cakram dan mendapat pengetahuan tentang sejarah olahraga lempar cakram, pengetian olahraga lempar cakram, tehnik-tehnik yang digunakan dalam olahraga lempar cakram, mengatahui ukuran dan bentuk lapangan dari olahraga lempar cakram, mengetahui peraturan dalam olahraga lempar cakram dan dapat mengetahui sara dan prasarana yang digunakan dalam olahraga lempar cakram.
2.       Bagi guru penagar atau dosen, makalah ini dapat dijadikan sebagi acuan dalam melakukan pengajaran tentang olahraga lemapar cakram. Bagi atlet lempar cakram, makalah ini dapat dijadikan dasar dalam melakukan olahraga lempar cakram. 
3.      Bagi atlet lempar cakram, makalah ini dapat dijadikan dasar dalam melakukan olahraga lempar cakram.



BAB II
PEMBAHASAN

2.1  Sejarah Lempar Cakram
Berdasarkan cacatan sejarah bahwa lempar cakram adalah salah satu nomor atletik, hal ini dapat kita ketahui dari buku karangan Homerus yang berjudul “Odyssy” pada zaman purba.
Dalam buku Odyssy tersebut menceritakan bahwa gerak gerakan dasar dari atletik adalah jalan, lari, lompat dan lempar yang telah dikenal oleh bangsa primitif pada zaman prasejarah. Bahkan dapat dikatakan sejak adanya manusia, gerak-gerakan itu dikenal. 
Mereka melakukan gerakan jalan, lari, lompat dan lempar semata-mata untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya. Didalam usaha ini mereka sangat tergantung dari efisiensi jasmaninya. Mereka yang kurang terampil, kurang tahan berjalan, kurang cepat lari, kurang tangkas melompat atau melempar akan mati karena kelaparan atau menjadi mangsa binatang buas bahkan mungkin menjadi korban bencana alam.
Jadi sejak zaman prasejarah, manusia telah menyadari akan manfaat ketahanan berjalan jauh, kecepatan lari, ketangkasan melompat dan melempar. Sehingga ada sementara orang yang menganggap atletik adalah cabang olahraga yang tertua.
Bangsa Belanda menyebutnya “Atletik is a moerder der sporten” yang artinya atletik adalah induk dari semua cabang olahraga. Meskipun gerakan dasar atletik ini telah dikenal sejak adanya manusia, tetapi perlombaan atletik termasuk lempar cakram yang pernah dilakukan dalam cacatan sejarah baru terjadi pada zaman purba sekitar 1000 tahun sebelum masehi. Hal ini dapat diketahui dari buku pujangga Yunani yang ditulis oleh Homeros.
Dalam buku ini juga Homeros menceritakan pertualangan Odysseus. Bahwa pada suatu ketika Odysseus terdampar disebuah kepulauan yang kemudian ternyata bernama Phaeacia, rajanya bernama Alcinaus. Setelah Odysseus dibawa menghadap baginda maka diadakan penyambutan yang meriah. Dalam acara itu diadakan serangkaian perlombaan. Pemuda-pemuda Phaeacia yang mempertujukan kemahirannya dalam lomba lari cepat, gulat, lompat, tinju, dan lempar cakram.
Setelah rangkaian ini selesai, raja Aleinaus minta agar Odysseus menberikan demotrasi lempar cakram. Semula Odysseus menolaknya dengan halus, tetapi baginda mendesaknya dengan alasan agar pumuda Phaeacia dapat menyaksikan bagaimana cara melempar cakram yang sempurna, maka permintaan raja terpaksa dipenuhi. Tanpa melepaskan pakaian perangnya yang terbuat dari logam itu, Odysseus bangkit minta ijin kepada baginda, kemudian masuk gelanggang mengambil cakram yang terberat dan dengan gaya termanis melempar cakram itu, cakram melucur dan jatuh jauh dari jarak yang dicapai atlet-atlet dari Phaeacia.
Dari kutipan buku ini yakin bahwa bangsa Yunani purba telah mengenal atletik, disini terlihat adanya nomor lari, lompat, dan lempar cakram yang merupakan nomor atletik yang kita kenal sampai sekarang ini.


2.2  Pengertian Lempar Cakram
Olahraga lempar cakram adalah salah satu nomor perlombaan lempar yang utama dalam atletik. Namun dalam perlombaan atletik indoor, nomor lempar cakram tidak diperlombakan. Olahraga ini telah ada sejak olimpiade kuno. Dalam perlombaan lempar cakram, atlet berlomba melemparkan objek berbentuk cakram sejauh mungkin dengan mengikuti peraturan yang berlaku. Dalam perlombaan atletik resmi, diberi kesempatan melempar sebanyak tiga kali. Kemudian dari sejumlah atlet babak awal, akan dipilih delapan atlet terbaik, yang akan diberi kesempatan tiga kali lagi. Lempar cakram diperlombakan bagi laki-laki maupun perempuan.
Lempar cakram juga merupakan salah satu perlombaan atletik yang dapat menimbulkan bahaya dalam perlombaan atletik tingkat professional, para atlet mampu melemparkan cakram dengan sangat jauh, tentu saja hal ini dapat menimbulkan akibat yang fatal jika cakram mengenai seseorang. Untuk itu, diperlukan semacam pagar khusus di sekeliling lapangan lempar cakram. Pagar berupa jaring tersebut dipasang dengan tinggi 4 m. dari segi bentuk dan ukuran, sebenarnya lapangan lempar cakram sama persis dengan lapangan lempar martil.
Permainan dan olahraga atletik untuk nomor lempar yakni lempar cakram sangat menarik dan menantang bagi anak-anak terutama berkaitan dengan seberapa jauh ia mampu melempar cakram itu. Anak-anak sangat senang dengan kompetesi dengan teman yang lain, apalagi mereka selalu ingin membuktikan siapa yang mampu melempar terjauh.
Untuk dapat mendapatkan hasil lemparan yang jauh dengan teknik yang benar, maka diperlukan latihan dasar dalam olahraga lempar cakram. Adapun teknik dasar yang perlu dipelajari oleh seorang atlit, serta mahasiswa pada umumnya adalah sebagai berikut :
1.      Cara awalan yang baik dan benar. 
2.      Cara melemparkan cakram.
3.     
Cara mengukur hasil lemparan lempar cakram.
4.     
Peraturan keselamatan dalam melakukan lempar cakram.

2.3  Tehnik-Tehnik yang Digunakan Dalam Lempar Cakram
a.      Cara Memegang Cakram
Untuk memudahkan memegangnya, cakram diletakkan pada telapak tangan kiri (bagi pelempar kanan) sedangkan telapak tangan kanan diletakkan diatas tengah cakram, keempat jari agak jarang (terbuka) menutupi pinggiran cakram (ruas jari yang terakhir menutupi cakram) sedangkan ibu jari bebas.
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiDzNG6nVxni-89gT5HPaWH6OhH1aMSkSvTDQl2oolqo796NMaUDKteVHj07LHGJ_h2pNT2mM2oqalCxu-nIF2LpkHY3YRNOcwaLo1vf0_6BltbJpEJ5xnXZOkrdvchbtE-btbZ8dkNUDgv/s1600/3.jpg
Gambar 2.3.1 (Teknik Memegang Cakram)
b.      Gaya Dalam Lempar Cakram
1)      Gaya samping
Sikap permulaan berdiri miring atau menyamping kearah sasaran, sesaat akan memulai berputar lengan kanan diayun jauh ke belakang, sumbu putaran pada kaki kiri (telapak kaki bagian depan atau ujung) selama berputar lengan kanan selalu di belakang, pada posisi melempar badan merendah lengan kanan di belakang pandangan ke arah sasaran, setelah cakram lepas dari tangan kaki kanan melangkah ke depan berpijak dibekas telapak kaki kiri yang saat itu telah berayun ke belakang.
2)      Gaya belakang
Sikap pertama berdiri membelakangi arah lemparan sesaat akan berputar lengan kanan diayun jauh ke belakang pandangan mulai melirik ke kiri, saat mulai berputar ujung telapak kaki kiri sebagai sumbu dan tolakan kaki kiri itu pula badan meluncur ke arah lemparan, kaki kanan secepatnya diayun memutar ke kiri untuk berpijak, sesaat kaki kanan mendarat kaki kiri dengan cepat pula diayum ke kiri untuk berpijak dan terjadilah sikap lempar, setelah cakram lepas dari tangan kaki kanan segera diayun ke depan dan kaki kiri diayun ke belakang.
c.       Cara Melakukan Awalan Lemparan
Dengan cara melakukan awalan lempar pertama-tama dimulai dengan posisi pelempar yang berdiri di belakang lingkaran dengan posisi punggung menghadap ke arah sektor lemparan. Pelempar harus membuat beberapa kali ayunan cakram dengan lengan lempar untuk membuat pertimbangan dan mengatur keseimbangan. Badan dan lengan yang berlawanan dengan lengan lempar bergerak mengikuti gerakan lengan lempar.
Untuk tahap selanjutnya posisi badan masih berputar dan sedikit condong ke belakang. Sampai saat ini kedua tungkai masih ditekuk dengan baik, tetapi ketika kaki kiri membuat kontak dengan lantai tungkai kiri hampir diluruskan penuh. Sementara lutut kaki dan pinggul meneruskan gerakan berputar ke arah lemparan dengan tepat, tariklah bagian atas badan mengikuti perputaran ini. Pada keadaan seperti ini lengan kiri mulai dibuka ke samping dan lengan kanan mulai mengayun berputar dengan gerakan cepat di dalam sebuah busur yang lebar dan bergerak sedikit ke arah atas.
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEilAYSE_Ey_z8Fs_QtyjW902_uke8UZTlfhAK4OVPIsIFa5jhow2YdRQvIMkVZ7ndSQ7cBouloudY2bi9w3DSpHuhAXpDMws3uTMbTbMfZeyKM_N-E9yxCnNAlc2bNlYckwjSzUb3EkvemQ/s1600/lemparan.jpg
Gambar 2.3.1. (Teknik Lemparan Dalam Lempar Cakram)



2.4  Sarana dan Prasarana yang Digunakan Dalam Lepar Cakram

a.      Alat
Bahan cakram terbuat dari kayu atau bahan lain dengan bingkai dari metal. Bingkai berbentuk lingkaran penuh dan tepat di tengah-tengah cakram ada beban yang dapat dilepaspindahkan.

b.      Ukuran Cakram

1)   Berat cakram untuk senior putra adalah 2 kg dengan diameter  219 mm – 221 mm dan tebal 44 mm hingga 46 mm.
2)     Berat cakram untuk senior putri adalah 1 kg dengan diameter 180 mm - 182 mm dan tebal 37 mm hingga 39 mm.
3)    Berat cakram untuk junior pura adalah 1,25 kg dengan diameter 180 mm - 182 mm dan tebal 37 mm - 39 mm. 
4) Berat cakram untuk junior putri adalah 0,75 kg dengan diameter 145 mm - 170 mm dan tebal 25 mm hingga 35 mm.

c.      Lapangan Lempar Cakram
1.      Diameter lingkaran untuk melempar adalah 2,50 meter. 
2.      Permukaan lantai tempat melempar harus datar dan tidak licin, terbuat dari semen, aspal, dan lain-lain. Ligkaran lemparan dikelilingi dengan sangkar (pagar kawat) untuk menjamin keselamatan petugas, peserta, dan penonton.
3.      Bentuk huruf seperti huruf C, dengan diameter 7 meter, mulut 3,3 meter. Sector lemparan dibatasi garis yang membentuk sudut 40 di pusat lingkaran. 

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgsQICOd-Vt7v-Cb5ss8OJyruHOpxhw1drnZPNeCHmgvWYtVfaMccLMydMrwCAsO-X5rPUAgJc23x66mxHYqhzU-ilUNacE07l-gc76bqri7uoCna8-bXp0xj73PFbjK7fSQBII_cQMjKfx/s1600/lapangan.png

Gambar 2.4.1. (Gambar Lapangan Tolak Peluru)

2.3  Peraturan Dalam Lempar Cakram
1.      Lempar cakram harus dimulai dengan sikap berdiri seimbang dengan lingkaran lempar tanpa menginjak garis lingkaran. Pelempar tidak boleh meninggalkan lingkaran lempar sebelum juri mengatakan sah posisi berdirinya melalui setengah lingkaran bagian dalam.
2.      Pelempar boleh menyentuh dinding bagian dalam dari balok batas lemparan tetapi tidak boleh menyentuh bagian atasnya.
3.      Lemparan akan diukur dengan lemparan yang ditarik dari bekas jatuhnya cakram yang terdekat ketepi dalam balok.
4.       Bila peserta lebih dari 8 orang, maka peserta akan diberi hak melempar sebanyak 3 kali, kemudian akan ditentukan 8 pelempar terbaik untuk mengikuti babak berikutnya (final).
5.      Bila peserta lomba 8 orang atau kurang, kesempatan melempar sebanyak 6 kali langsung final.
6.      Lingkaran lemparan tersebut terbuat dari besi, baja atau bahan lain yang sesuai.
7.      Bagian atasnya dipasang rata dengan tanah diluarnya, bagian dalam terbuat dari semen, aspal atau bahan lain yang kokoh tetapi tidak licin permukaannya bagian dalam harus datar lebih rendah 14 mm sampai 26 mm dari sisi atas tepi lingkaran. Ukuran garis tengah sebelah dalam lingkaran lempar adalah 2,5 m, tebal besi lingkaran lempar 6 mm dan harus dicat putih.
8.      Garis putih selebar 5 cm harus ditarik dari bagian atas lingkaran besi sepanjang 75 cm pada kedua sisi lingkaran.

2.4  Hal-Hal Yang Harus Diperhatikan Dalam Lempar Cakram
1.      Dapatkan putaran dengan posisi kaki yang baik.
2.      Bergerak jauh ke depan tetapi masih tetap berada di dalam lingkaran  lempar.
3.      Dapatkan pilinan antara tubuh bagian bawah dan bagian atas.
4.      keseimbangan yang baik selama bergerak di dalam lingkaran.
  5.      Mendaratlah di dalam unjung telapak kaki kanan dan putarlah dengan aktif di atas kaki ini.
 



BAB III
PENUTUP

11.  Kesimpulan
Dari beberapa uraian penjelasan yang telah dikemukakan maka penulis dapat menyimpulkan bahwa dengan pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan ini khususnya dalam olahraga lempar cakram, maka peserta didik mendapatkan mempraktikan tehnik -tehnik dasar dalam melakukan lempar cakram, mengetahui sejarah lempar cakram, mengetahui sarana dan prasarana yang digunakan dalam olahraga lempar cakram, mengetahui pengetian olahraga lempar cakram, bentuk dan ukuran lapangan yang digunakan dalam olahraga lempar cakram, dan siswa atau mahasiswa dapat mengetahui peraturan yang harus ditaati dalam olahraga lempar cakram.

12.  Saran
Saran yang dapat penusil berikan kepada pembaca semua adalah bahwasanya untuk dapat melakukukan gerakan yang baik dan benar dalam olahraga lempar cakram, kita harus mengenal teknik-teknik dasar dalam melakukan lempar cakram itu sendiri dan tidak lupa melakukan latihan untuk mempermantap gerakan kita  
  
    


DAFTAR PUSTAKA

Engkos Kosasih. 1985. Olahraga Tehnik dan Program Latihan, Akademik Persindo Jakarta.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

MAKALAH PENGADAAN SARANA DAN PRASARANA

SOFTBALL

KELOMPOK 6 PENATAAN DAN PENYIMPANAN SARANA DAN PRASARANA